Senin, 28 Januari 2013

Studi Analisis tentang Pengaruh Maraknya Cap Ziky terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Kehidupan manusia adalah pengendalian diantara akal lahir dengan akal batin. Manusia hidup diantara tiga keadaan; pertama, akal batin manusia yang dekat dengan binatang, kedua, akal lahir yang hidup di tengah-tengah pergaulan yang penuh dengan tata tertib dan kesopanan, ketiga, cita-cita kepada hidup yang sempurna.[1]
Dalam Islam, soal baik dan buruk, di samping soal Ketuhanan menjadi dasar agama yang paling penting. Karena yang ingin dibina dalam Islam adalah manusia  yang baik, yang menjauhkan diri dari perbuatan buruk dan jahat di dunia ini.
Kehidupan, dimana semakin terbuka dan semakin panas ini mempengaruhi manusia, terutama dalam menghadapi permasalahan hidupnya, seperti: masalah ekonomi atau kemiskinan, masalah sosial, politik, kriminalitas dan penggangguran hampir setiap hari dapat kita baca dan kita dengar baik dari media cetak maupun elektronik.[2] Kehidupan seperti ini disebut juga era globalisasi yaitu dari kata “global” yang artinya sedunia atau sejagad.[3] Di mana dalam era globalisasi ini manusia hidup di dunia yang terbuka. Keterbukaan yang melanda semua bidang kehidupan baik fisik, kejiwaan sosial, agama dan pendidikan.[4]
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, demi terciptanya manusia yang bertingkah laku sesuai dengan norma dan tuntunan agama, terus dilakukan baik secara individu maupun secara kolektif, dengan tujuan agar kerusakan moral yang terjadi saat ini jangan sampai menimpa pada anak-anak pelajar karena anak-anak pelajar merupakan generasi bangsa atau pemuda harapan bangsa.
Segala perbuatan baik dan buruk menjadi tekanan yang meliputi perbuatan manusia dalam segala aktivitasnya. Perintah berbuat baik, salah satu contohnya adalah dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini dapat ditempuh dengan cara mencari rizki dengan jalan yang baik dan halal.
Sedang perbuatan buruk yang dilarang oleh Allah yaitu segala sesuatu yang membahayakan diri dan orang banyak. Perbuatan minum-minuman keras, berjudi, mengundi nasib termasuk perbuatan setan. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah Ayat 90 :
ياايّها الّذين أمنو انّما الخمر والميسر والانصاب والازلام رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلّكم تفلحون.

Artinya :    “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan rijs (keji) termasuk perbuatan setan, maka jauhilah perbuatan itu agar kamu beruntung”. (QS. Al-Maidah : 90)[5]

Berdasar ayat di atas, maka judi itu sederajat dengan minum-minuman keras, menyembah patung, dan mengundi nasib, yang kesemuanya dapat merusak mental dan moral pelakunya, dan juga menyusahkan kehidupan dan meresahkan masyarakat serta rumah tangga.[6]
Perjudian dapat dikategorikan perbuatan menyimpang. Dalam surat Al-Maidah di atas, kata “rijs” digunakan untuk perbuatan-perbuatan buruk yang digambarkan kebejatan mental seperti perbuatan judi. Demikian pendapat Al-Harali seorang ulama besar (W. 1232).[7]
Perjudian dapat menyusahkan dan meresahkan kehidupan, terutama kehidupan rumah tangga. Hal ini dapat dilihat dari peran orang tua yang menurun dan mengabaikan anak, terutama dalam pengawasan disiplin anak dalam belajar agama Islam di masyarakat, seperti ketaatan belajar agama di masjid. Diantaranya mengaji, ketaatan ibadah meliputi shalat, puasa dan lainnya.
Sebelum adanya perjudian cap ziky, tingkat kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam sangat diperhatikan para orang tua. Tetapi setelah merebaknya perjudian cap ziky, kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat menurun, karena banyak orang tua yang terpengaruh dan terlibat ke dalam perjudian tersebut, jadi secara tidak langsung hal ini mempengaruhi anak-anak dalam belajar agama Islam. Dengan begitu anak-anakpun merasa orang tua tidak lagi memperhatikan belajar mereka. Itulah yang terjadi di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan, perjudian cap ziky berpengaruh pada kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam.
Dalam kaitannya dengan belajar, dengan jelas Nabi Muhammad SAW mengatakan “belajar itu wajib bagi semua orang Islam sejak mulai ia lahir sampai ia mati”. Jadi belajar itu memang suatu kewajiban kita semua, bukan hanya wajib mempelajari agama atau ilmu dunia saja, tetapi keduanya.[8]
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang lebih kondusif,[9] baik itu lingkungan sekolah, lingkungan keluarga maupun lingkungan tempat tinggal di mana anak belajar, atau disebut sebagai lingkungan masyarakat.
Berangkat dari fenomena empiris di atas penulis terdorong untuk mengangkatnya ke dalam sebuah judul skripsi yaitu: “Studi Analisis tentang Pengaruh Maraknya Cap Ziky terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan, Tahun 2004”.

B.     Penegasan Istilah

Untuk memberikan gambaran yang jelas agar tidak terjadi kekaburan dalam menginterpretasikan judul skripsi ini, perlu kiranya penulis jelaskan istilah-istilah yang terdapat pada judul sebagai berikut :
1.       Studi analisis      
Studi adalah penggunaan waktu dan pikiran untuk memperoleh pengetahuan.[10] Sedang analisis adalah segenap rangkaian perbuatan yang menelaah suatu masalah yang mendalam.[11]
Yang penulis maksud di sini bahwa studi analisis yaitu suatu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan dengan disertai segenap rangkaian perbuatan dengan menelaah suatu masalah secara mendalam.
2.       Pengaruh         
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.[12]
3.       Maraknya        
Berasal dari kata “marak” artinya nyata atau berseri,[13] Tetapi penulis maksud disini bahwa maraknya artinya sama dengan “sedang ramai-ramainya atau ramainya”.        
4.       Cap ziky          
Sebelumnya penulis akan menjelaskan hal yang terkait dengan cap ziky, yaitu perjudian. Perjudian berasal dari kata “judi” yang berarti mempertaruhkan harta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari harta atau uang semula.[14] Maka dengan berdasar pada hal di atas cap ziky adalah “salah satu nama atau jenis dari permainan perjudian bentuknya berupa kupon dan tekhnik pengundiannya sebanyak 5 kali dalam satu hari”.
5.       Kedisiplinan    
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati peraturan atau tata tertib.[15]
6.       Anak               
Dalam memberi batasan ini anak adalah kelompok manusia yang batasan umurnya tidak selalu sama di berbagai negara.[16] Maksud penulis disini adalah anak yang berumur dari 0 sampai 12 tahun. Dengan demikian dalam kelompok anak termasuk bayi balita dan usia sekolah, tetapi yang penulis bidik adalah anak usia sekolah.
7.       Belajar Agama Islam 
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian dan ilmu.[17]  Lebih jelasnya adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.[18]
Yang dimaksud penulis mengenai belajar agama Islam disini adalah bagaimana seorang anak mampu memperoleh kepandaian dan ilmu dalam kaitannya dengan ajaran-ajaran agama Islam, khususnya di masyarakat melalui ibadah sholat, ibadah puasa, mengaji dan lainnya.

8.       Masyarakat      
Sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.[19]

C.    Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, penulis perlu kiranya membuat batasan-batasan agar dalam penulis nantinya akan terarah, tidak keluar dari jalur judul dan cermat, perlu kiranya penulis membuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana perjudian cap ziky marak di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan ?
2.      Bagaimana tingkat kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan ?
3.      Adakah pengaruh maraknya cap ziky terhadap kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan ?

D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian

Agar penelitian memperoleh hasil yang baik, maka perlu dicanangkan rujukan yang hendak dicapai. Dalam melaksanakan penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui jenis perjudian yang berkembang di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
2.      Dengan maraknya cap ziky, penulis ingin mengetahui tingkat kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
3.      Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh maraknya cap ziky terhadap kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dapat diketahui manfaat dari penelitian sebagai berikut :
1.      Sebagai tambahan pengetahuan tentang masalah yang diteliti sehingga dapat meningkatkan ketrampilan menulis dan penguasaan batasan.
2.      Memberikan sumbangan pemikiran bagi semua warga, khususnya anak-anak untuk lebih meningkatkan kedisiplinan belajar agama Islam.
3.      Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan tambahan pengetahuan bagi anak dan masyarakat setempat.
4.      Untuk melatih penalaran dan ketajaman analisis, khususnya bagi penulis.

E.     Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis menyampaikan hipotesis. Untuk itu perlu diketahui pengertian tentang hipotesis yaitu “pernyataan yang masih lemah, kebenarannya dan masih harus diuji secara empiris.[20] Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.[21]
Berdasarkan dengan pendapat di atas, hipotesis adalah merupakan suatu kesimpulan sementara, yang perumusannya tidak dilakukan dengan sekehendaknya, melainkan dilaksanakan dengan berdasarkan ilmiah yang dapat mencerminkan suatu landasan titik total dalam menempuh langkah-langkah penelitian yang sistematis.
Berdasarkan pada teori-teori yang peneliti kemukakan di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : “ada pengaruh negatif antara maraknya cap ziky terhadap kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan”.

F.     Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sebagai berikut :
1.      Library research adalah “suatu research kepustakaan”,[22] atau suatu data kepustakaan. metode ini penulis gunakan untuk mengadakan dan mengambil teori kepustakaan sebagai landasan tentang pengaruh cap ziky terhadap kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan. 
2.      Field Reseach yaitu research di kancah atau di medan terjadinya gejala yang akan diselidiki.[23] Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data yang benar dan terpercaya.
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam data lapangan ini adalah sebagai berikut :
a.       Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1987 : 158)
Metode ini penulis gunakan untuk memproleh data tentang kondisi obyektif, Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
b.      Metode Interview
Interview adalah suatu metode pengumpulan data atau informasi dengan cara wawancara terhadap responden atau informan dan tetap berdasarkan pada tujuan penelitian.[24]
c.       Metode Angket
Angket adalah pengumpulan data berupa daftar pertanyaan tentang suatu hal yang jawabannya diminta dari responden.[25] Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan. Jenis angket yang digunakan adalah secara langsung yaitu data yang dibutuhkan diusahakan langsung dari obyek yang diteliti.
d.      Metode Dokumentasi
Suatu metode untuk mengumpulkan data dengan jalan mengambil keteragan secara tertulis dari tempat penelitian.[26] Metode dokumentasi adalah metode dimana dalam melakukan penelitian penulis memperoleh data dari catatan buku, surat kabar, majalah, dll (Koentjaraningrat, 1997 : 129). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan perjudian cap ziky di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan dan juga tulisan-tulisan lain yang memuat masalah atau hal-hal yang berkaitan dengan judul skripsi.
3.   Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedang sampel sebagian atau wakil dari populasi yang diselidiki.[27] Menurut Koentjaraningrat, sampel adalah kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian.[28]
Di dalam penentuan seberapa besar sample, yang harus diambil dari populasi tidak ada ketentuan pasti. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi sebagai berikut : “sebenarnya tidak ada ketentuan resmi berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi, ketiadaan ketetapan ini tidak perlu menimbulkan keragu-raguan seorang peneliti.[29]
Selanjutnya penjelasan yang dikemukakan di atas adalah bahwa teknik stratified sample karena populasi terdiri dari golongan-golongan yang mempunyai susunan bertingkat. Dan dalam penyelidikan ini tidak menghadapi suatu populasi yang homogin, melainkan menunjukkan adanya lapisan-lapisan atau strata.[30]
Untuk menetapkan sampel yang diambil, maka penulis mengikuti petunjuk yang diberikan Suharsimi Arikunto yaitu “apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih. (Suharsimi Arikunto, 1992 : 107).
Karena populasi yang diambil termasuk populasi besar, karena subyeknya lebih dari seratus, maka sampel yang diambil sebesar 20%, jadi dari 200 anak diambil 20% diperoleh angka nominal 40 anak.
4.   Variabel Penelitian
Anas Sudijono memberikan pengertian bahwa variabel adalah gejala-gejala yang diubah-ubah.[31]
Dalam penulisan ini yang menjadi variabel adalah :
a.       Variabel maraknya cap ziky sebagai variabel berpengaruh yang selanjutnya disebut variabel (X) dengan indikator :
1)      Banyaknya orang membeli kupon cap ziky.
2)      Adanya agen atau bandar cap ziky.
3)      Banyaknya orang meramal.
4)      Tersedianya warung khusus cap ziky.
b.       Variabel kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat sebagai variabel terpengaruh yang selanjutnya disebut sebagai variabel (Y) dengan indikator :
1)   Kedisiplinan dalam berangkat belajar mengaji.
2)      Ketaatan dalam ibadah sholat berjamaah di masjid.
3)      Kerajinan dalam menghafalkan doa-doa.
4)      Kerajinan dalam belajar juz amma.


5.      Analisis Data
Untuk menganalisa data yang terkumpul dari hasil penelitian yang tersebut kuantitatif ini penulis menggunakan analisa statistik. Setelah data siap diolah, maka selanjutnya penganalisaan bisa dilakukan, dalam tahap ini penulis melakukan tiga analisa, yaitu :
a.       Analisis Pendahuluan
Analisis ini merupakan tahapan untuk memberikan penilaian angket yang telah dijawab oleh responden dengan ketentuan sebagai berikut :
1)      Alternatif a diberi nilai 4
2)      Alternatif b diberi nilai 3
3)      Alternatif c diberi nilai 2
4)      Alternatif d diberi nilai 1
b.      Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesa yang peneliti ajukan dalam analisis ini peneliti mengadakan perhitungan lebih lanjut dengan memakai rumus statistik “product moment” yaitu analisis antara variabel maraknya cap ziky dengan variabel kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarkat, dengan rumus sebagai berikut :

                              NXY – (Y) (X)
r xy  = 
                    NX2 – (X)2         NY2 – (Y)2

Keterangan :
r xy   =    Angka indeks korelasi “r” product moment
N      =    Number of cases
∑xy   =    Jumlah hasil perkalian antara x dan skor y
∑x     =    Jumlah seluruh skor x
∑y     =    Jumlah seluruh skor y.[32]
c.       Analisis Lanjut
Setelah diperoleh hasil dari koefisien korelasi antara variabel x dan y, atau diperoleh nilai r, maka langkah berikutnya adalah menghubungkan antara nilai r (hasil koefisien korelasi) dengan nilai r pada tabel (untuk taraf signifikan 1% dan 5%)
Apabila nila “r” yang ada pada nilai r pada tabel, maka hasil yang diperoleh adalah signifikan, yang berarti hipotesis positif yang diajukan diterima. Apabila hasil “r” yang dihasilkan dari koefisien korelasi lebih kecil dari nilai “r” yang ada di dalam tabel, maka hasil yang diperoleh adalah non signifikan dan hipotesis positifnya ditolak.   

G.    Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mengetahui isi atau materi skripsi secara global, maka penulis perlu mengetengahkan sistematika sebagai berikut :
1.      Bagian Muka, terdiri dari :
Halaman Judul, Halaman Nota Pembimbing, Halaman Nota Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Halaman Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Tabel.
2.      Bagian Isi, terdiri dari beberapa bab :
BAB I     : Pendahuluan
Dalam bab ini berisi :
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Penegasan Istilah
C.     Rumusan Masalah
D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
E.     Hipotesis
F.      Metode Penelitian
G.    Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II    : Landasan Teori, Berisi :
                   A.  Perjudian Cap Ziky
1.      Pengertian Judi
2.      Cap Ziky Bagian dari Perjudian
3.      Jenis-jenis Perjudian Lainnya
                               B    Kedisipilinan Belajar
1.      Pengertian Disiplin Belajar
2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kedisiplinan
3.      Pandangan Islam tentang Sikap Disiplin
4.      Pencegahan Tindakan Tidak Disiplin
C    Maraknya Cap Ziky di Desa Mayahan dan Pengaruhnya terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat.
BAB III : Hasil Penelitian Lapangan, Berisi :
                   A.  Kondisi Umum Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan
1.      Letak Geografis
2.      Kondisi Sosial Ekonomi
3.      Kondisi Sosial Keagaman
4.      Sarana dan Prasarana Ibadah
5.      Struktur Organisasi
                               B.   Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan
1.       Kedisiplinan dalam Menggunakan Waktu
2.       Ketaatan dalam Beribadah
3.       Kerajinan dalam Belajar Agama Islam
BAB IV :  Analisis Pengaruh Maraknya cap ziky dan Dampaknya terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.  Bab ini memuat tentang
A. Analisa pendahuluan.
B.   Analisa uji hipotesa.
C.   Analisa lanjut.
BAB V    : Penutup, meliputi Kesimpulan, Saran-saran dan Penutup.         
3.      Bagian Akhir, terdiri dari :
Daftar Pustaka, Daftar Riwayat Pendidikan Penulis dan Lampiran-lampiran.



DAPATKAN SKRIPSI LENGKAP DENGAN SMS KE 08970465065
KIRIM JUDUL DAN ALAMAT EMAIL SERTA KESIAPAN ANDA UNTUK MEMBANTU OPRASIONAL KAMI
GANTI OPRASIONAL KAMI 50rb SETELAH FILE TERKIRIM



[1]Hamka, Pengantar Agama Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1992, hlm. 35.

[2]Depag, Pedoman Guru Mata Pelajaran IPS untuk Madrasah MI, Jakarta, 2000, hlm. 3.

[3]Jhon Echols dan Hasan Sadly, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1995, hlm. 271.

[4]Ilhamuddin, Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta Menghadapi Era Globalisasi, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1998, hlm. 229.
[5]Al-Qur’an, Surat Maidah Ayat 90, Yayasan Penyelenggara dan Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama, 1995, hlm. 176.

[6]Mahyuddin Ibrahim, Seratus Delapan Puluh Sifat Tercela dan Terpuji, CV. Haji Masagung, Jakarta, 1995, hlm. 30.

[7]M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an dan Tafsir Maudhu’ Atas Berbagai Persoalan, Mizan, Bandung, 1998, hlm. 15.
[8]Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 9.

[9]Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 25.
[10] WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1982, hlm. 965.

[11]Inarawan WS, Kamus Ilmiah Populer, Lintas Media, Jambang, hlm. 27.

[12]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke II, Cet. IV, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, hlm. 747.

[13]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta, 1991, hlm. 630.
[14]WJS. Peoerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1992, hlm.276.

[15]Ibid, hlm 1088.

[16]Ensiklopedia, National Indonesia, Jilid II, PT. Cipta Abadi, Pustaka, Jakarta, 1988, hlm 4.  

[17]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1988, hlm 13. 

[18]Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 30.
[19]Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke II, Balai Pustaka, Jakarta, 1997, hlm. 635.
[20]Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1987, hlm. 96.

[21]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1989, hlm. 62.
[22]Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid I, Yayasan Pendidikan UGM, Yogyakarta, 1987, hal. 9.

[23]Sutrisno Hadi, Op.cit,  hal. 10.

[24]M. Nasir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1993, hal. 211.

[25]Koentjaraningrat, Metode dan Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1994, hal. 173.
[26]Winarno Surachmad, Dasar-Dasar dan Teknik Research, Tarsito, Bandung, 1972, hlm. 132.

[27]Suharsimi Arikunto, Op.cit, hlm. 102-184.

[28]Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1994, hlm. 173.

[29]Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, Fakultas Psykologi UGM, Yogyakarta, 2000, hlm. 203.
[30]Sutrisno Hadi, Statistik, Andi Offset, Yogyakarta, 2000, hlm. 225.

[31]Anas Sudijono, Pengantar Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta, 1992, hlm. 42.
[32]Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm. 193.