BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia adalah
pengendalian diantara akal lahir dengan akal batin. Manusia hidup diantara tiga
keadaan; pertama, akal batin manusia yang dekat dengan binatang, kedua, akal
lahir yang hidup di tengah-tengah pergaulan yang penuh dengan tata tertib dan
kesopanan, ketiga, cita-cita kepada hidup yang sempurna.[1]
Dalam Islam, soal baik dan buruk, di samping soal
Ketuhanan menjadi dasar agama yang paling penting. Karena yang ingin dibina
dalam Islam adalah manusia yang baik,
yang menjauhkan diri dari perbuatan buruk dan jahat di dunia ini.
Kehidupan, dimana semakin terbuka
dan semakin panas ini mempengaruhi manusia, terutama dalam menghadapi
permasalahan hidupnya, seperti: masalah ekonomi atau kemiskinan, masalah sosial,
politik, kriminalitas dan penggangguran hampir setiap hari dapat kita baca dan
kita dengar baik dari media cetak maupun elektronik.[2]
Kehidupan seperti ini disebut juga era globalisasi yaitu dari kata “global”
yang artinya sedunia atau sejagad.[3] Di
mana dalam era globalisasi ini manusia hidup di dunia yang terbuka. Keterbukaan
yang melanda semua bidang kehidupan baik fisik, kejiwaan sosial, agama dan
pendidikan.[4]
Berbagai upaya untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, demi terciptanya manusia yang bertingkah laku sesuai
dengan norma dan tuntunan agama, terus dilakukan baik secara individu maupun
secara kolektif, dengan tujuan agar kerusakan moral yang terjadi saat ini
jangan sampai menimpa pada anak-anak pelajar karena anak-anak pelajar merupakan
generasi bangsa atau pemuda harapan bangsa.
Segala perbuatan baik dan buruk
menjadi tekanan yang meliputi perbuatan manusia dalam segala aktivitasnya.
Perintah berbuat baik, salah satu contohnya adalah dalam hal pemenuhan
kebutuhan hidup. Hal ini dapat ditempuh dengan cara mencari rizki dengan jalan
yang baik dan halal.
Sedang perbuatan buruk yang dilarang
oleh Allah yaitu segala sesuatu yang membahayakan diri dan orang banyak.
Perbuatan minum-minuman keras, berjudi, mengundi nasib termasuk perbuatan
setan. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah Ayat 90 :
ياايّها الّذين أمنو انّما
الخمر والميسر والانصاب والازلام رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلّكم تفلحون.
Artinya : “Wahai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, berkorban
untuk berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan rijs (keji)
termasuk perbuatan setan, maka jauhilah perbuatan itu agar kamu beruntung”.
(QS. Al-Maidah : 90)[5]
Berdasar ayat di atas, maka judi itu
sederajat dengan minum-minuman keras, menyembah patung, dan mengundi nasib,
yang kesemuanya dapat merusak mental dan moral pelakunya, dan juga menyusahkan
kehidupan dan meresahkan masyarakat serta rumah tangga.[6]
Perjudian dapat dikategorikan
perbuatan menyimpang. Dalam surat Al-Maidah di atas, kata “rijs”
digunakan untuk perbuatan-perbuatan buruk yang digambarkan kebejatan mental
seperti perbuatan judi. Demikian pendapat Al-Harali seorang ulama besar (W.
1232).[7]
Perjudian dapat menyusahkan dan
meresahkan kehidupan, terutama kehidupan rumah tangga. Hal ini dapat dilihat
dari peran orang tua yang menurun dan mengabaikan anak, terutama dalam
pengawasan disiplin anak dalam belajar agama Islam di masyarakat, seperti
ketaatan belajar agama di masjid. Diantaranya mengaji, ketaatan ibadah meliputi
shalat, puasa dan lainnya.
Sebelum adanya perjudian cap ziky,
tingkat kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam sangat diperhatikan para
orang tua. Tetapi setelah merebaknya perjudian cap ziky, kedisiplinan anak
dalam belajar agama Islam di masyarakat menurun, karena banyak orang tua yang
terpengaruh dan terlibat ke dalam perjudian tersebut, jadi secara tidak
langsung hal ini mempengaruhi anak-anak dalam belajar agama Islam. Dengan
begitu anak-anakpun merasa orang tua tidak lagi memperhatikan belajar mereka. Itulah
yang terjadi di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan, perjudian cap ziky
berpengaruh pada kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam.
Dalam kaitannya dengan belajar,
dengan jelas Nabi Muhammad SAW mengatakan “belajar itu wajib bagi semua orang
Islam sejak mulai ia lahir sampai ia mati”. Jadi belajar itu memang suatu
kewajiban kita semua, bukan hanya wajib mempelajari agama atau ilmu dunia saja,
tetapi keduanya.[8]
Dalam usaha pencapaian tujuan
belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang lebih kondusif,[9]
baik itu lingkungan sekolah, lingkungan keluarga maupun lingkungan tempat
tinggal di mana anak belajar, atau disebut sebagai lingkungan masyarakat.
Berangkat dari fenomena empiris di
atas penulis terdorong untuk mengangkatnya ke dalam sebuah judul skripsi yaitu:
“Studi Analisis tentang Pengaruh Maraknya Cap Ziky terhadap Kedisiplinan
Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo -
Grobogan, Tahun 2004”.
B. Penegasan Istilah
Untuk memberikan
gambaran yang jelas agar tidak terjadi kekaburan dalam menginterpretasikan
judul skripsi ini, perlu kiranya penulis jelaskan istilah-istilah yang terdapat
pada judul sebagai berikut :
1.
Studi analisis
Studi adalah penggunaan waktu dan pikiran
untuk memperoleh pengetahuan.[10]
Sedang analisis adalah segenap rangkaian perbuatan yang menelaah suatu masalah
yang mendalam.[11]
Yang penulis maksud di
sini bahwa studi analisis yaitu suatu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan
dengan disertai segenap rangkaian perbuatan dengan menelaah suatu masalah
secara mendalam.
2.
Pengaruh
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,
benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.[12]
3.
Maraknya
Berasal dari kata “marak” artinya nyata atau
berseri,[13] Tetapi
penulis maksud disini bahwa maraknya artinya sama dengan “sedang ramai-ramainya
atau ramainya”.
4.
Cap ziky
Sebelumnya penulis akan menjelaskan hal yang
terkait dengan cap ziky, yaitu perjudian. Perjudian berasal dari kata “judi”
yang berarti mempertaruhkan harta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan
dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari harta
atau uang semula.[14]
Maka dengan berdasar pada hal di atas cap ziky adalah “salah satu nama atau
jenis dari permainan perjudian bentuknya berupa kupon dan tekhnik pengundiannya
sebanyak 5 kali dalam satu hari”.
5.
Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang
berarti latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu
mentaati peraturan atau tata tertib.[15]
6.
Anak
Dalam memberi batasan ini anak adalah kelompok
manusia yang batasan umurnya tidak selalu sama di berbagai negara.[16]
Maksud penulis disini adalah anak yang berumur dari 0 sampai 12 tahun. Dengan
demikian dalam kelompok anak termasuk bayi balita dan usia sekolah, tetapi yang
penulis bidik adalah anak usia sekolah.
7.
Belajar Agama Islam
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian
dan ilmu.[17] Lebih jelasnya adalah usaha penguasaan materi
ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya.[18]
Yang
dimaksud penulis mengenai belajar agama Islam disini adalah bagaimana seorang
anak mampu memperoleh kepandaian dan ilmu dalam kaitannya dengan ajaran-ajaran
agama Islam, khususnya di masyarakat melalui ibadah sholat, ibadah puasa,
mengaji dan lainnya.
8.
Masyarakat
Sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan
terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.[19]
C. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, penulis
perlu kiranya membuat batasan-batasan agar dalam penulis nantinya akan terarah,
tidak keluar dari jalur judul dan cermat, perlu kiranya penulis membuat
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana perjudian cap ziky marak
di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan ?
2.
Bagaimana tingkat kedisiplinan
anak dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo -
Grobogan ?
3.
Adakah pengaruh maraknya cap ziky
terhadap kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa
Mayahan, Tawangharjo - Grobogan ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Agar penelitian
memperoleh hasil yang baik, maka perlu dicanangkan rujukan yang hendak dicapai.
Dalam melaksanakan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui jenis perjudian
yang berkembang di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
2.
Dengan maraknya cap ziky, penulis
ingin mengetahui tingkat kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di
masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
3.
Untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh maraknya cap ziky terhadap kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam
di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dapat
diketahui manfaat dari penelitian sebagai berikut :
1.
Sebagai tambahan pengetahuan
tentang masalah yang diteliti sehingga dapat meningkatkan ketrampilan menulis
dan penguasaan batasan.
2.
Memberikan sumbangan pemikiran
bagi semua warga, khususnya anak-anak untuk lebih meningkatkan kedisiplinan
belajar agama Islam.
3.
Hasil penelitian ini diharapkan
sebagai bahan tambahan pengetahuan bagi anak dan masyarakat setempat.
4.
Untuk melatih penalaran dan
ketajaman analisis, khususnya bagi penulis.
E. Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis
menyampaikan hipotesis. Untuk itu perlu diketahui pengertian tentang hipotesis
yaitu “pernyataan yang masih lemah, kebenarannya dan masih harus diuji secara
empiris.[20]
Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.[21]
Berdasarkan dengan pendapat di atas,
hipotesis adalah merupakan suatu kesimpulan sementara, yang perumusannya tidak
dilakukan dengan sekehendaknya, melainkan dilaksanakan dengan berdasarkan
ilmiah yang dapat mencerminkan suatu landasan titik total dalam menempuh
langkah-langkah penelitian yang sistematis.
Berdasarkan pada teori-teori yang
peneliti kemukakan di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut
: “ada pengaruh negatif antara maraknya cap ziky terhadap kedisiplinan anak
dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan”.
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini
penulis menggunakan sebagai berikut :
1.
Library research
adalah “suatu research kepustakaan”,[22]
atau suatu data kepustakaan. metode ini penulis gunakan untuk mengadakan dan
mengambil teori kepustakaan sebagai landasan tentang pengaruh cap ziky terhadap
kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan,
Tawangharjo - Grobogan.
2.
Field Reseach yaitu research
di kancah atau di medan terjadinya gejala yang akan diselidiki.[23]
Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data yang benar dan terpercaya.
Metode pengumpulan data yang penulis
gunakan dalam data lapangan ini adalah sebagai berikut :
a.
Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1987 :
158)
Metode ini penulis gunakan untuk memproleh data tentang
kondisi obyektif, Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
b.
Metode Interview
Interview adalah suatu metode pengumpulan data atau
informasi dengan cara wawancara terhadap responden atau informan dan tetap
berdasarkan pada tujuan penelitian.[24]
c.
Metode Angket
Angket adalah pengumpulan data berupa daftar pertanyaan
tentang suatu hal yang jawabannya diminta dari responden.[25]
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kedisiplinan anak dalam
belajar agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan. Jenis
angket yang digunakan adalah secara langsung yaitu data yang dibutuhkan
diusahakan langsung dari obyek yang diteliti.
d.
Metode Dokumentasi
Suatu metode untuk mengumpulkan data dengan jalan
mengambil keteragan secara tertulis dari tempat penelitian.[26]
Metode dokumentasi adalah metode dimana dalam melakukan penelitian penulis
memperoleh data dari catatan buku, surat kabar, majalah, dll (Koentjaraningrat,
1997 : 129). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang berkaitan
dengan perjudian cap ziky di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan dan juga
tulisan-tulisan lain yang memuat masalah atau hal-hal yang berkaitan dengan
judul skripsi.
3. Populasi
dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian, sedang sampel sebagian atau wakil dari populasi yang diselidiki.[27]
Menurut Koentjaraningrat, sampel adalah kelompok kecil individu yang dilibatkan
langsung dalam penelitian.[28]
Di dalam penentuan seberapa besar
sample, yang harus diambil dari populasi tidak ada ketentuan pasti. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi sebagai berikut : “sebenarnya tidak ada
ketentuan resmi berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi,
ketiadaan ketetapan ini tidak perlu menimbulkan keragu-raguan seorang peneliti.[29]
Selanjutnya penjelasan yang
dikemukakan di atas adalah bahwa teknik stratified sample karena populasi
terdiri dari golongan-golongan yang mempunyai susunan bertingkat. Dan dalam
penyelidikan ini tidak menghadapi suatu populasi yang homogin, melainkan
menunjukkan adanya lapisan-lapisan atau strata.[30]
Untuk menetapkan sampel yang
diambil, maka penulis mengikuti petunjuk yang diberikan Suharsimi Arikunto
yaitu “apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar
dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih. (Suharsimi Arikunto,
1992 : 107).
Karena populasi yang diambil
termasuk populasi besar, karena subyeknya lebih dari seratus, maka sampel yang
diambil sebesar 20%, jadi dari 200 anak diambil 20% diperoleh angka nominal 40
anak.
4. Variabel
Penelitian
Anas Sudijono memberikan pengertian
bahwa variabel adalah gejala-gejala yang diubah-ubah.[31]
Dalam penulisan ini yang menjadi
variabel adalah :
a.
Variabel maraknya cap ziky sebagai
variabel berpengaruh yang selanjutnya disebut variabel (X) dengan indikator :
1)
Banyaknya orang membeli kupon cap
ziky.
2)
Adanya agen atau bandar cap ziky.
3)
Banyaknya orang meramal.
4)
Tersedianya warung khusus cap
ziky.
b.
Variabel kedisiplinan anak dalam
belajar agama Islam di masyarakat sebagai variabel terpengaruh yang selanjutnya
disebut sebagai variabel (Y) dengan indikator :
1) Kedisiplinan
dalam berangkat belajar mengaji.
2)
Ketaatan dalam ibadah sholat
berjamaah di masjid.
3)
Kerajinan dalam menghafalkan
doa-doa.
4)
Kerajinan dalam belajar juz amma.
5.
Analisis Data
Untuk menganalisa data yang terkumpul dari
hasil penelitian yang tersebut kuantitatif ini penulis menggunakan analisa
statistik. Setelah data siap diolah, maka selanjutnya penganalisaan bisa
dilakukan, dalam tahap ini penulis melakukan tiga analisa, yaitu :
a.
Analisis Pendahuluan
Analisis ini merupakan tahapan untuk memberikan
penilaian angket yang telah dijawab oleh responden dengan ketentuan sebagai
berikut :
1)
Alternatif a diberi nilai 4
2)
Alternatif b diberi nilai 3
3)
Alternatif c diberi nilai 2
4)
Alternatif d diberi nilai 1
b.
Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesa yang
peneliti ajukan dalam analisis ini peneliti mengadakan perhitungan lebih lanjut
dengan memakai rumus statistik “product moment” yaitu analisis antara variabel
maraknya cap ziky dengan variabel kedisiplinan anak dalam belajar agama Islam
di masyarkat, dengan rumus sebagai berikut :
N∑XY – (∑Y) (∑X)
r
xy =
N∑X2 – (∑X)2 N∑Y2 – (∑Y)2
Keterangan :
r xy = Angka
indeks korelasi “r” product moment
N = Number of cases
∑xy = Jumlah
hasil perkalian antara x dan skor y
∑x = Jumlah
seluruh skor x
∑y = Jumlah
seluruh skor y.[32]
c.
Analisis Lanjut
Setelah diperoleh hasil dari
koefisien korelasi antara variabel x dan y, atau diperoleh nilai r, maka
langkah berikutnya adalah menghubungkan antara nilai r (hasil koefisien
korelasi) dengan nilai r pada tabel (untuk taraf signifikan 1% dan 5%)
Apabila nila “r” yang ada pada nilai
r pada tabel, maka hasil yang diperoleh adalah signifikan, yang berarti
hipotesis positif yang diajukan diterima. Apabila hasil “r” yang dihasilkan
dari koefisien korelasi lebih kecil dari nilai “r” yang ada di dalam tabel,
maka hasil yang diperoleh adalah non signifikan dan hipotesis positifnya
ditolak.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mengetahui isi
atau materi skripsi secara global, maka penulis perlu mengetengahkan
sistematika sebagai berikut :
1.
Bagian Muka, terdiri dari :
Halaman Judul, Halaman Nota Pembimbing, Halaman Nota Pengesahan, Halaman
Motto, Halaman Persembahan, Halaman Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar
Tabel.
2.
Bagian Isi, terdiri dari beberapa
bab :
BAB I :
Pendahuluan
Dalam bab ini berisi :
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Penegasan Istilah
C.
Rumusan Masalah
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
E.
Hipotesis
F.
Metode Penelitian
G.
Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II :
Landasan Teori, Berisi :
A. Perjudian Cap Ziky
1.
Pengertian Judi
2.
Cap Ziky Bagian dari Perjudian
3.
Jenis-jenis Perjudian Lainnya
B Kedisipilinan Belajar
1.
Pengertian Disiplin Belajar
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pembentukan Kedisiplinan
3.
Pandangan Islam tentang Sikap
Disiplin
4.
Pencegahan Tindakan Tidak Disiplin
C Maraknya Cap Ziky di Desa Mayahan dan
Pengaruhnya terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat.
BAB III :
Hasil Penelitian Lapangan, Berisi :
A. Kondisi Umum Desa Mayahan, Tawangharjo -
Grobogan
1.
Letak Geografis
2.
Kondisi Sosial Ekonomi
3.
Kondisi Sosial Keagaman
4.
Sarana dan Prasarana Ibadah
5.
Struktur Organisasi
B. Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam
di Masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan
1.
Kedisiplinan dalam Menggunakan
Waktu
2.
Ketaatan dalam Beribadah
3.
Kerajinan dalam Belajar Agama
Islam
BAB IV : Analisis
Pengaruh Maraknya cap ziky dan Dampaknya terhadap Kedisiplinan Anak dalam
Belajar Agama Islam di Masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan. Bab ini memuat tentang
A. Analisa pendahuluan.
B. Analisa uji hipotesa.
C. Analisa lanjut.
BAB V :
Penutup, meliputi Kesimpulan, Saran-saran
dan Penutup.
3.
Bagian Akhir, terdiri dari :
Daftar Pustaka, Daftar Riwayat Pendidikan Penulis dan
Lampiran-lampiran.
DAPATKAN SKRIPSI LENGKAP DENGAN SMS KE 08970465065
KIRIM JUDUL DAN ALAMAT EMAIL SERTA KESIAPAN ANDA
UNTUK MEMBANTU OPRASIONAL KAMI
GANTI OPRASIONAL KAMI 50rb SETELAH FILE TERKIRIM
[1]Hamka, Pengantar Agama Islam, Bulan Bintang,
Jakarta, 1992, hlm. 35.
[2]Depag, Pedoman Guru Mata Pelajaran IPS untuk
Madrasah MI, Jakarta, 2000, hlm. 3.
[3]Jhon Echols dan Hasan Sadly, Kamus
Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1995, hlm. 271.
[4]Ilhamuddin, Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi
Agama Islam Swasta Menghadapi Era Globalisasi, Tiara Wacana, Yogyakarta,
1998, hlm. 229.
[5]Al-Qur’an, Surat Maidah Ayat 90, Yayasan Penyelenggara
dan Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama,
1995, hlm. 176.
[6]Mahyuddin Ibrahim, Seratus Delapan Puluh Sifat
Tercela dan Terpuji, CV. Haji Masagung, Jakarta, 1995, hlm. 30.
[7]M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an dan Tafsir
Maudhu’ Atas Berbagai Persoalan, Mizan, Bandung, 1998, hlm. 15.
[8]Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 9.
[9]Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 25.
[10] WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN.
Balai Pustaka, Jakarta, 1982, hlm. 965.
[11]Inarawan WS, Kamus Ilmiah Populer, Lintas
Media, Jambang, hlm. 27.
[12]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
ke II, Cet. IV, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, hlm. 747.
[13]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Kedua, Balai Pustaka, Jakarta, 1991, hlm. 630.
[14]WJS. Peoerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, 1992, hlm.276.
[16]Ensiklopedia, National Indonesia, Jilid II, PT.
Cipta Abadi, Pustaka, Jakarta, 1988, hlm 4.
[17]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta, 1988, hlm 13.
[18]Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 30.
[19]Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke II, Balai Pustaka,
Jakarta, 1997, hlm. 635.
[20]Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1987, hlm. 96.
[21]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu
Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1989, hlm. 62.
[22]Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid I,
Yayasan Pendidikan UGM, Yogyakarta, 1987, hal. 9.
[23]Sutrisno Hadi, Op.cit, hal. 10.
[24]M. Nasir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1993, hal. 211.
[25]Koentjaraningrat, Metode dan Penelitian Masyarakat,
Gramedia, Jakarta, 1994, hal. 173.
[26]Winarno Surachmad, Dasar-Dasar dan Teknik Research,
Tarsito, Bandung, 1972, hlm. 132.
[27]Suharsimi Arikunto, Op.cit, hlm. 102-184.
[28]Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat,
Gramedia, Jakarta, 1994, hlm. 173.
[29]Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I,
Fakultas Psykologi UGM, Yogyakarta, 2000, hlm. 203.
[30]Sutrisno Hadi, Statistik, Andi Offset,
Yogyakarta, 2000, hlm. 225.
[31]Anas Sudijono, Pengantar Pendidikan, Rajawali
Press, Jakarta, 1992, hlm. 42.
[32]Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm. 193.