Sabtu, 09 Maret 2013

SHOLAT TAHAJJUD SEBAGAI PENENANG JIWA BAGI SANTRI DI PONDOK PESANTREN MAHASISWA AL-JIHAD SURABAYA




 

BAB I


PENDAHULUAN

 


A.  Latar Belakang Masalah

Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga keagamaan mempunyai tanggung  jawab  terhadap  pendidikan  agama  kaum  muslimin.  Hal  ini  dapat diketahui  melalui  pendapat  Drs.  Amir  Dien  Indrakusuma:  “Lembaga- lembaga mempunyai  tanggung  jawab terhadap pendidikan agama anak-anak dan orang dewasa.1
Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, maka perlu dilaksanakan

suatu usaha untuk mendorong para santri agar berkemampuan menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana memandang diri sendiri (kepribadian positif, percaya diri), bagaimana kita memandang orang lain (menghargai) dan bagaimana memandang pekerjaan/kegiatan itu sendiri (bangga, antusias dan memandang pekerjaannya adalah bagian dari kita),2 pengalamannya yang terarah dalam suatu program rutinitas  pondok  pesantren  Mahasiswa  Al-Jihad  Surabaya.  Program  tersebut
antara lain sholat tahajjud.






h.30

1  Amier Dien Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan , (Surabaya: Usaha Nasional, 2001),

2 Mansur Isna, Diskursus Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2001),h.81



Sholat tahajjud mempunyai tujuan untuk membentuk pribadi muslim yang  berkualitas  dan  mampu  menjalankan  amanat  Allah  SWT.  baik  sebagai hamba Allah maupun sebagai khalifah di muka bumi. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat al- Baqarah ayat 30, yang berbunyi:
?? ? ? ? ?  ??????? ? ? ?? ?  ?  ?  ????????


Artinya :   “Ingatlah    ketika    Tuhanmu    berfirman    kepada    para    malaikat, “sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.(Q.S. al-Baqarah : 30)3

Adapun hikmah dan manfaat yang dapat diambil dari sholat tahajjud di antaranya  adalah  akan  memperoleh  macam- macam  nikmat  yang  menyejukkan mata (Q.S. 32: 16-17), tutur kata yang berbobot, mantap dan berkualitas, qaulan tsaqilan (Q.S. 73: 5) tempat terpuji (maqaaman mahmudah) (Q.S. 27: 79) baik di dunia maupun akhirat, di sisi Allah SWT. Di samping itu, hikmah yang lain yang dapat diperoleh dari mengamalkan sholat tahajjud adalah akan hilang perasaan pesimis, rendah diri, minder, kurang berbobot, berganti sikap dengan selalu optimis, penuh percaya diri dan pemberani  tanpa disertai sifat sombong dan
takabbur.4

Jadi dari paparan di atas, tampaklah bahwa sholat tahajjud merupakan suatu media atau alat untuk membenahi akhlak santri yang sesuai dengan nilai- nilai ajaran agama Islam.



3 Mahmud Junus, Tarjmah Al-Qur’an Al- Karim, (Bandung : PT.Al-Ma’arif, 1989),h. 6
4   Moh.  Soleh,  Tahajjud  Manfaat  Praktis  Ditinjau  Dari  Ilmu  Kedokteran , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002),h. 164.




Dilihat dari rutinitas pelaksanaan sholat tahajjud di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya, besar kemungkinan efektif dalam membentuk pribadi muslim dalam diri sendiri, disamping pengaruh aktivitas keagamaan lain yang turut mendukung tercapainya tujuan tersebut.
Adapun lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah Pondok Pesantren

mahasiswa  Al-Jihad Surabaya.  Di  mana  sholat  tahajjud  merupakan  salah  satu program santri yang bertujuan mendekatkan diri pada Allah. Mengingat santri yang ada mengikuti sholat tahajjud adalah terdiri dari dua golongan usia, yaitu dari anak anak dan para remaja. Maka muncul permasalahan mendasar yaitu sholat tahajjud sebagai penenang jiwa di Pondok Pesantren mahasiswa Al-Jihad Surabaya.
Dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul  Sholat Tahajjud Sebagai Penenang jiwa bagi Santri di Pondok Pesantren Mahasiswa Al- Jihad Surabaya .



B.  Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas diketahui bahwa masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sholat tahajjud sebagai penenang jiwa bagi santri di Pondok Pesantren mahasiswa Al-Jihad Surabaya. Adapun pokok- pokok masalah yang di maksud adalah konsep pelaksanaan sholat tahajjud.




C.  Rumusan Masalah

1.   Bagaimana konsep sholat tahajjud?

2.   Bagaimana pelaksanaan sholat tahajjud sebagai penenang jiwa bagi Santri di

Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya?




D.  Tujuan Penelitian

a.   Untuk mengetahui konsep sholat tahajjud.

b.   Untuk mengetahui pelaksanaan sholat tahajjud sebagai penenang jiwa Santri di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya.



E. Penegasan Istilah

Skripsi ini berjudul  “Sholat Tahajjud Sebagai Penenang jiwa bagi Santri Di Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya”. Untuk mempermudah dan menghindari kesalah pahaman tentang judul dalam penelitian ini, maka perlu di jelaskan istilah-istilah yang terkandung dalam judul tersebut:
Sholat Tahajjud         :  Sholat  Sunah  yang  dikerjakan  pada  waktu  malam  dan dilaksanakan setelah tidur lebih dahulu walaupun tidurnya hanya sebentar.5
Penenang jiwa          :  Sarana untuk menghilangkan perasaan ragu dan cemas,

selalu yakin akan keberhasilan, menerima kegagalan dan menyadari kekurangan dirinya sendiri.
5 Ibid…, h. 150.




Ponpes Al-Jihad        :  Merupakan suatu lembaga atau yayasan yang diasuh  oleh KH. Imam Hambali yang terletak di Jemursari Surabaya yang berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk proses belajar agama



F.  Kajian Pustaka

Pembahasan tentang sholat tahajjud sebagai penenang jiwa bagi santri di pondok pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya sangat menarik untuk dijadikan dijadikan bahasan baik dari segi filsafat, politik, tasawuf, atau semua disiplin ilmu lainnya.  Dalam  hal  ini agar  tidak  terjadi  tumpang  tindih.  Dalam  pembahasan maka penulis menampilkan beberapa hasil penelitian yang membahas tentang sholat tahajjud sebagai penenang jiwa bagi santri di pondok pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya antara lain : Disertasi, Moh. Sholeh Jurusan Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya tahun 2000 yang berjudul Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik (suatu pendekatan Psikoneuroimunologi). Dalam Disertasi ini menjelaskan bahwa untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengaruh salat tahajud terhadap peningkatan respons ketahanan tubuh Imunologik.
Masalah tersebut muncul karena dua hal,  pertama, adanya pemahaman dikotomi di kalangan sekelompok orang yang mempertentangkan agama pada satu sisi dan ilmu pengetahuan di sisi lain. kebenaran agama di pandang sebagai




suatu  yang  mustahil  dapat  dibuktikan  secara  ilmiah.  Meskipun  di  akui  tidak semua ajaran agama dapat di buktikan secara ilmiah.
Kedua,  beragamnya hasil di peroleh oleh dua kelompok orang setelah menjalankan   sholat   tahajjud.   Sekelompok   orang   dapat   menjalankan   sholat tahajjud. Sedangkan kelompok lain mengalami penurunan kesehatan, berupa kelelahan, tidak ada nafsu makan, batuk-batuk, pusing-pusing, susah tidur, gangguan pencernaan setelah menjalankan sholat tahajjud.



G. Metode Penelitian

1.   Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.6
Adapun bentuk penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu

penelitian yang bersifat menggambarkan atau menguraikan sesuatu hal dalam suatu  situasi  tertentu. 7   Penelitian  deskriptif  yang  dimaksud  disini  adalah penelitian yang dilakukan hanya bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau   status   fenomena   dalam   situasi   tertentu   dan   peneliti   hanya   ingin mengetahui  hal- hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu. Selain itu, penelitian  ini  termasuk  dalam  penelitian  yang  tidak  perlu  merumuskan

6   Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002), h. 3
7      Donal  Ary,  Lucy  Cheser  Jacobs  dan  Asghar  Razavieh,  Pengantar  Penelitian  Dalam
Pendidikan, Terjemahan Arief Furchan, (Surabaya Usaha Nasional, 1982), h. 415




hipotesis (non hipotesis) terlebih dahulu dan juga bukan untuk mengujinya, tetapi hanya mempelajari gejala-gejala sebanyak-banyaknya.8
2.   Sumber Data

a.   Sumber Primer

Sumber primer adalah sebuah karya asli  yang membahas tentang Sholat tahajjud sebagai penenang jiwa bagi santri di Ponpes Al-Jihad Surabaya. Sebagai subyek dari penelitian ini. Adapun yang termasuk sebagai sumber utama adalah
1.   Moh Sholeh,  Terapi Sholat Tahajjud,  (Jakarta : PT Mizan Publika,

2007)

2.   Moh.   Sholeh,    Tahajjud    Manfaat    Praktis    ditinjau    dari    Ilmu

Kedokteran, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002)

3.   M. Quraisy Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta : Lentera Hati, 2000)

4.   Ahmad Sudirman Abbas,  The Power of Tahajud,  (Jakarta : Qultum

Media, 2007)

b.   Sumber Sekunder

Sumber sekunder atau pendukung adalah karya-karya yang yang dijadikan sebagai pendukung dan  pembatasannya dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Sumber pendukung ini dipergunakan untuk





8     Suharsimi  Arukunto,   Prosedur  Penelitian  Suatu  Pendekatan  Praktek  Edisi  Revisi  V, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h. 245




dijadikan   penegas   sekaligus   pembanding.   Adapun   buku-buku   yang termasuk dalam kategori ini, antara lain :
1.     Amier Dien Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 2001)
2.     Suharsini Arikunto,  Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik

Edisi Revisi V, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000)

3.     Sutrisno Hadi,  Metodologi Research II,  (Yogyakarta : Andi Offset,

1987)

4.     Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2002)

3.   Teknik Pengumpulan Data a.   Interview
Metode interview atau wawancara dapat diartikan dengan cara untuk  mendapatkan  data  atau  mengumpulkannya  dengan  mengadakan tanya jawab sepihak secara sistematis dan berlandasan pada tujuan penyelidikan. 9   Metode  ini  dipakai  untuk  memberikan  gambaran  yang sifatnya aktif untuk mendapatkan data dari subyek pertama sebagai pemrakarsa dalam pemberian kontribusi kepada warga masyarakat. Interview dilakukan oleh peneliti dengan pengas uh dan pengola Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya serta beberapa informasi yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan penelitian.
9 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta : Andi Offset, 1987), h. 193.




b.   Observasi

James. A. Block dan dean J. Champion mengatakan, metode observasi diartikan dengan dua sifat. Pertama, dalam sifatnya yang luas berarti bahwa peneliti terus-menerus melakukan pengamatan atas perilaku seseorang dengan cara menanggapi dengan komentar dalam konteks wawancara atau mengamati dengan cermat perilaku individu yang digunakan sebagai subyek  informasi dalam wilayah studi. Kedua, dalam sifatnya yang sempit adalah mengamati (watching) dan mendengar (listening) serta mencatat (writing) perilaku seseorang selama beberapa waktu  tanpa  melakukan  manipulasi  atau  pengendalian,  yang memungkinkan atau memenuhi syarat untuk dipakai pada langkah penafsiran analisis.10
Dalam  metode  observasi,  peneliti  menempati  posisi  sebagai

partisipasi dan non partisipan. Artinya, dalam posisi partisipan peneliti dituntut berperan dalam kegiatan yang berkenaan dengan kelompok yang diamati, sifatnya aktif seperti yang tergambar dalam metode observasi yang bersifat sempit. Sedangkan dalam posisi non partisipan peneliti tidak dituntut berperan aktif, sehingga sifatnya tidak seperti yang tergambar dalam metode observasi yang bersifat luas.





10  James A. Block dan Dean J. champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, terjemahan
E. Koesworo dkk, (Bandung : Eresco, 1992), h. 285-286.




c.   Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mempelajari data-data  yang  telah  di  dokumentasikan  .  Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti melakukannya dengan menyelidiki dokumen-dokumen pribadi dan dokumen resmi.
Dokumen pribadi merupakan catatan atau karangan pribadi secara tertulis  tentang  tindakan,  pengalaman  dan  kepercayaannya  yang ditunjukkan dalam bentuk buku harian, laporan kegiatan, surat pribadi danautobiografi. Sedangkan dokumen-dokumen resmi merupakan dokumen-dokumen yang telah disyahkan secara kelembagaan. Dokumen- dokumen ini terbagi dua yaitu dokumen internal  dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa instruksi, peraturan-peraturan, risalah atau pelaporan rapat dan lain- lain untuk kalangan sendiri. Sedangkan dokumen eksternal dimanfaatkan untuk menelaah konteks social, berisikan bahan- bahan informasi oleh lembaga social, seperti majalah, buletin, pernyataan, berita yang disiarkan kepada media massa.11
Metode dokumentasi peneliti digunakan untuk mendapatkan data

jumlah keseluruhan santri, ustadz dan lain- lain. Di samping juga foto-foto kegiatan  pesantren,  poster  dan  wujud-wujud  data  lain  yang  diperlukan untuk menunjang kejelasan obyek peneliti.



11 Lexy J. Moleong, Metode Peneliltian Kualitatif..., h. 161-163




4.   Jenis Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan jenis data kualitatif. Data kualitatif yang dipakai berupa literatur, buku-buku ilmiah, dokumen tertulis,  bulletin,  dokumentasi  serta  bentuk  data  yang  berupa  kata-kat dan tindakan informan.



H. SISTEM ATIKA PEMBAHASAN

BAB I   :  Pendahuluan yang berisi tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Penegasan Istilah, Kajian pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.
BAB II  :  Landasan   Teori   yang   terdiri   dari   Pembahasan   mengenai   Sholat

Tahajjud dan Ketenanagan jiwa.

BAB III :  Laporan   Penelitian   yang   terdiri   dari   Gambaran   Umum   Lokasi Penelitian    dan   Pelaku   Sholat   Tahajjud   di   Pondok   Pesantren Mahasiswa Al- Jihad Surabaya.
BAB IV :  Analisa data tentang sholat Tahajjud sebagai penenang jiwa bagi santri di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya.
BAB V :   Penutup yang meliputi Kesimpulan dan Saran-Saran.