Abstrak
Komparasi
Epistemologi Pemikiran Pendidikan K.H Hasyim Asy’ari Dan Paulo Freire.
Kata
kunci: Konsep Epistemologi, Pemikiran K.H Hasyim Asy’ari dan Paulo Freire.
Konsep epistemologi
merupakan cabang dari Ilmu filsafat yang masuk dalam sub filsafat ilmu. Sebuah
ilmu sebelum masuk menjadi keilmuan tersendiri harus memenuhi kriteria dari
ontology, epistemology dan aksiologi dan yang paling menduduki posisi yang
paling vital adalah epistemology. Karena epistemologi sebagai konsep kerangka
berfikir yang lingkup pengakajianya lebih menyeluruh, sebauh keilmuan tidak
akan bisa menjadi keilmuan mandiri tanpa konsep epistemology. Keilmuan
pendidikan merupakan ilmu yang juga penting dalam kehidupan manusia, lebih
penting lagi untuk memahami epistemology pendidikan supaya pendidikan tidak
hanya sebatas ceremonial kegiatan didalam kelas. Disisi lain tanpa adanya
konsep epistemologi manusia tidak dapat menghasilkan pemikiran yang ilmiah dan
tidak dapat meningkatkan pendidikan.
Mengingat betapa pentingnya
konsep epistemologi dalam pemikiran pendidikan, memunculkan banyak para
pemikir, baik dari dunia barat atau dari islam sendiri. Mereka dengan latar dan
kondisi social-politik yang berbeda tapi
memiliki visi yang sama dalam pendidikan yang dikonsepkan untuk umat manusia.
Untuk itu peneliti mengambil tokoh pemikir pendidikan islam K.H Hasyim Asy’Ari
yang mempunyai pengaruh besar dalam dunia pendidika dan juga sebagai pahlawan
kemerdekaan. Kemudia dari barat mengambil tokoh pendidikan yang revolusioner
yakni Paulo Freire salah seorang pemikir yang menjadikan Negara brazil revolusi
dari ketertindasan.
Penelitian ini
berbentuk analisis komparatif, bersifat deskriptif kualitatif. Data penelitian
ini menggunakan sumber data primer, yaitu karya langsung dari kedua tokoh, dari
K.H Hasyim Asy’ari adalah Adab
al-alim wal Muta'allim fi maa yahtaju Ilayh al-Muta'allim fi Ahwali Ta'alumihi
wa maa Ta'limihi sedangkan
dari Paulo freire Politik Pendidikan. Adapun data primer adalah
buku-buku lain yang berkaitan dengan epistemologi pendidikan. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis datanya
menggunakan content analysis. Sedangkan pembahasan menggunakan metode deduksi,
induksi, dan komparasi.
Dari penelitian
tersebut, terungkap bahwa konsep epistemologi dalam pemikiran Konsep
Epistemologi pendidikan K.H Hasyim Asy’ari Segalanya berangkat dari kebenaran
agama yakni Al-Qur’an dan Al Hadist yang kemudian di implementasikan dalam
kehidupan keseharian. Hakikat pengetuhuan merupakan amanah manusia hanya
dititipi, bersifat mutlak secara kebenaran hanya wilayah teknis yang masih bisa
diperdebatkan. Hakikat manusia segala prilaku disandarkan pada ibadah (pencarian
Ridho Alloh) secara teknis tetaplah berhubungan dengan manusia (humanisme).
Epistemologi pendidikan Paulo freire dibangun dari keadaan empiris masyarakat
yang dalam sudut pandangya mengalami ketertindasan. Sumber pengetahuan Paulo
freire berdasar rasio dan empirisme dunia keadaan masyarakat, dalam metode
memperoleh pengetahuan bahwa pemahaman akan kondisi diri terhadap potensinya
dan realitas dunia. Hakikat manusia adalah humanis tidak boleh saling menindas
dan mengksploitasi antar sesama. Kebenaran pengetahuan tidak hanya bersifat
objektif dan subjektif tapi harus kedua-duanya.
Komparasi epistemology
pendidikan antara kedua tokoh yakni K.H Hasyim Asy’ari dan Paulo Freire dalam
sumber pengetahuan ada kesamaan pengaruh agama sama-sama wahyu namun berbeda
secara agama, K.H Hasyim Asy’ari mendahulukan wahyu berupa Al-Qur’an dan
Al-Hadist yang diaplikasikan dalam kehidupan keseharian. Freire mendahulukan
empirisme (kondisi masyarakat tertindas) kemudian wahyu (teologi
pembebasan) sebagai semangat untuk merubahnya. Dalam hakikat manusia sama-sama
humanis, dilihat dari semangat kedua tokoh untuk mendidik masyarakat. Hakikat
pengetahuan terdapat perbedaan, K.H Hasyim Asy’ari bersifat mutlak tidak bisa
di ganggu gugat, hanya wilayah teknis yang bisa diperdebatkan.
Hasil penelitian ini
diharapkan mampu menggugah umat Islam untuk menjadikan konsep epistemology
sebagai kerangka dasar berfikir serta pengembangan khazanah intelektual muslim terutama
dalam bidang pendidikan. Dan memicu tumbuhnya penelitian yang lebih mendalam
tentang konsep epistemologi dalam Islam dengan pokok kajian yang berbeda.