BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia diciptakan Allah selain menjadi hambanya,
juga menjadi penguasa (khalifah) di atas bumi. Selaku hamba dan khalifah, manusia
telah diberi kelengkapan kemampuan jasmaniah (fisiologis) dan rohaniah (mental
psikologis) yang dapat ditumbuhkembangkan seoptimal mungkin, sehingga menjadi
alat yang berdaya guna dalam ikhtiar kemanusiannya untuk melaksanakan tugas
pokok kehidupannya di dunia. Untuk mengembangkan atau menumbuhkan kemampuan
dasar jasmaniah dan rohaniah tersebut, pendidikan merupakan sarana (alat) yang
menentukan sampai di mana titik optimal kemampuan-kemampuan tersebut dapat
dicapai.[1]
Pendidikan mempunyai tugas untuk membimbing dan
mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan manusia dari tahap ke tahap kehidupan
anak didik sampai mencapai titik kemampuan yang optimal. Potensi atau
kemungkinan berkembang dalam diri manusia itu baru dapat berlangsung dengan
baik bilamana diberi kesempatan yang cukup baik dan menguntungkan untuk
berkembang melalui pendidikan yang terarah. Kemampuan potensial pada diri
manusia itu baru aktual dan fungsional bila disediakan kesempatan untuk muncul
dan berkembang dengan menghilangkan segala gangguan yang dapat menghambatnya.
Hambatan-hambatan mental dan spiritual banyak sekali corak dan jenisnya,
seperti hambatan pribadi dan keluarga serta hambatan sosial. Hambatan sosial,
misalnya hambatan emosional (tidak adanya motivasi belajar) dan lingkungan
masyarakat yang tidak mendorong kepada kemajuan dan cenderung melemahkan kemampuan
dan motivasi siswa dalam menjalankan pendidikan.[2]
Dalam proses pendidikan motivasi itu sangat penting,
karena motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar. Di sekolah seringkali
terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos dan sebagainya.
Dalam hal demikian berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang
tepat untuk mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya.
Banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperoleh motivasi yang tepat,
jika seorang mendapat motivasi yang
tepat, maka paduan tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang
semula tidak terduga.[3]
Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil, jika
tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan
orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang (pendidik) yang akan
memberi motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang
kehidupan, kebutuhan dan kepribadian orang yang akan dimotivasi serta
teori-teori bagaimana motivasi bisa berhasil.[4]
Motivasi belajar dalam diri seseorang cenderung tidak tetap, kadang-kadang kuat
dan kadang lemah, bahkan dapat hilang sama sekali, oleh karena itu motivasi
belajar sangat penting untuk tetap mempertahankan belajar.
Sebagaimana
pengertian belajar yaitu suatu proses usaha untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.[5]
Dalam istilah lain tingkah laku belajar dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement).[6]
Sehingga dalam prakteknya pemberian reward (ganjaran) maupun pemberian punishment (hukuman), digunakan oleh
pendidik (guru) sebagai bentuk
penguatan, stimulus dalam mendidik siswa.
Dalam mendidik
istilah reward atau ganjaran digunakan ketika siswa (anak didik) sukses
berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, sehingga tak jarang dijumpai
pemberian reward sebagai bentuk penguatan positif diberikan pendidik
(guru) kepada anak didik sebagai wujud tanda kasih sayang, penghargaan atas kemampuan
dan prestasi seseorang, bentuk dorongan atau tanda kepercayaan.[7]
Pemberian reward dapat berupa kata-kata pujian, senyuman, tepukan
punggung atau bahkan berbentuk materi serta sesuatu yang menyenangkan bagi anak
didik. Sedangkan punishment atau
hukuman diberikan kepada seseorang karena adanya suatu kesalahan,
perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan.[8]
Misalnya ketika anak didik melanggar peraturan dan hukum yang telah
ditetapkan oleh guru, banyak dari pendidik (guru) memberikan ancaman, tekanan
atau bahkan pukulan sebagai bentuk hukuman
yang dimaksudkan untuk perbaikan dan pembinaan tingkah laku anak didik,
justru membawa dampak negatif bagi anak.
Reward dan Punishment sebenarnya
dapat dijadikan alat yang efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan atau
bahkan menjadi bumerang (serangan balik) bagi anak didik. Pemberian reward
secara berlebihan berdampak pada penekanan diri serta perasaan frustasi anak. Punishment
yang digunakan terlalu sering akan mengakibatkan pemberontakan, sikap marah
serta dapat menjadikan anak didik depresi, dan pesimistis. Penempatan reward
dan punishment secara tepat dapat menjadi motivasi tersendiri pada
diri anak didik dalam menumbuhkembangkan totalitas kemampuan diri menuju
keutamaan dan kesempurnaan.
Sekiranya dapat dilihat pada obyek lokasi penelitian
bahwa siswa-siswi Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak selama ini telah banyak
mencapai prestasi yang cukup menggembirakan dibanding Madrasah Aliyah yang lain
yang setara dengannya di Kabupaten Demak. Tak bisa dipungkiri bahwa
keberhasilan Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak mencapai puncak prestasi tak
lepas dari keberhasilan pendidik dalam memotivasi siswa-siswinya dengan
berbagai teori dan pendekatan. Dalam hal ini adalah teori reward dan punishment
yang benar-benar telah diimplementasikan oleh guru-guru di Madrasah Aliyah
Al-Irsyad Gajah Demak.
Berawal dari alur pikir dan latar belakang di atas
penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut melalui skripsi yang berjudul “Studi
Korelasi Implementasi Teori Reward dan Punishment dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak Tahun
Pelajaran 2004/2005”.
B. Penegasan Istilah
Sebelum membahas lebih lanjut tentang skripsi ini, maka
terlebih dahulu ditegaskan istilah-istilah yang terdapat pada judul skripsi ini
untuk menghindari kesalahpahaman tentang skripsi yang berjudul: “Studi Korelasi
Implementasi Teori Reward dan Punishment dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak Tahun Pelajaran
2004/2005.”
1. Studi Korelasi
Studi berasal dari
bahasa Inggris : to study yang berarti, mempelajari.[9]
Jadi studi yang dimaksudkan adalah mempelajari sesuatu dengan seksama, cermat
dan mendalam. Sedangkan studi korelasi adalah kegiatan mempelajari atau
meneliti tentang hubungan timbal balik atau sebab akibat antara dua pihak. Yang
apabila salah satu pihak baik, maka pihak lainpun baik dan sebaliknya bila
salah satu kurang baik maka yang lain tidak baik pula.[10]
2. Implementasi
Impelementasi
adalah penerapan implemen.[11]
Implemen adalah alat yang dipakai untuk melaksanakan suatu pekerjaan,[12]
dalam penulisan ini dioperasionalkan dengan penerapan teori reward dan punishment
oleh guru atau pendidik.
3. Teori
Teori
yaitu asas dan hukum umum mengenai ilmu pengetahuan.[13]
Teori disini merupakan suatu pengertian yang melandasi dari reward
maupun punishment.
4. Reward
Reward yaitu Ganjaran, hadiah atau memberi penghargaan.[14]
Hadiah adalah sesuatu yang menyenangkan yang diberikan setelah seseorang
melakukan tingkah laku yang diinginkan.[15]
5. Punishment
Punishment adalah hukuman perlakuan.[16]
Hukuman adalah pemberian sesuatu yang tidak menyenangkan, karena seseorang
tidak melakukan apa yang diharapkan.[17]
6. Motivasi
Motivasi merupakan suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu
organisme yang mengarahkan tingkah laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau
perangsang.[18]
7. Belajar
Belajar adalah tahan perubahan perilaku siswa yang relatif
positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.[19]
8. Madrasah
Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak
Adalah
suatu nama pendidikan formal tingkat menengah atas yang berstatus swasta yang
berlokasi di Desa Gajah Kecamatan Gajah Kabupten Demak
Dengan demikian dari uraian di atas dapat diambil
kesimpulan dari judul implementasi teori reward dan punishment
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah
adalah suatu penelitian untuk mengetahui penerapan teori reward dan punishment
yang diberlakukan di Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak dalam menumbuhkan
motivasi belajar siswa, sehingga berdaya guna untuk menunjang dalam
keberhasilan proses belajar mengajar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah ada, sehingga timbul adanya beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
cara implementasi teori reward dan punishment di Madrasah Aliyah
Al-Irsyad Gajah Demak Tahun Pelajaran 2004/2005 ?
2. Bagaimana
tingkat motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak Tahun
Pelajaran 2004/2005 ?
3. Adakah
hubungan implementasi reward dan punishment dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Tahun Pelajaran
2004/2005 ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui implementasi
teori reward dan punishment di Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah
Demak Tahun Pelajaran 2004/2005.
2. Untuk mengetahui tingkat
motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak Tahun Pelajaran
2004/2005.
3. Untuk
mengetahui hubungan implementasi teori reward dan punishment
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak
Tahun Pelajaran 2004/2005.
E. Hipotesis
Hipotesa adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan
masih memerlukan bukti kebenarannnya, sedangkan hipotesis adalah dugaan yang
mungkin benar dan mungkin juga salah, dia akan ditolak jika salah dan dia akan
diterima jika fakta-fakta membenarkan.[20]
Sehubungan dengan penelitian ini, hipotesis yang diajukan
adalah ada pengaruh positif yang signifikan antara implementasi teori reward
dan punishment dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Artinya
semakin besar siswa mendapat reward, maka semakin besar motivasinya
dalam belajar, dan semakin kecil mendapat punishment, maka juga akan
semakin besar motivasinya dalam belajar.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Untuk menyusun
penelitian ini, penulis menggunakan sumber data field research
(penelitian lapangan). Jenis penelitian yang dimaksudkan disini adalah jenis
pengumpulan data yang dimana penulis langsung terjun ke lapangan untuk
memperoleh data yang benar-benar dapat dipercaya sebagai bahan kajian data.
Metode penelitian
yang dipakai adalah metode kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data numeral
(angka) yang diolah dengan metode statistik.[21]
2. Populasi dan
Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari
unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.[22]
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah
Demak yang berjumlah 400 siswa.
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa apabila
subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi apabila
populasi lebih dari 100 maka dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.[23]
Pada penelitian ini, penulis menggunakan tehnik stratifield random sampling
yaitu pengambilan sampel dari siswa kelas I, II dan III yang berjumlah 400
siswa, adapun sampel yang penulis ambil adalah 10%. Dengan rincian siswa
sebagai berikut :
a.
Kelas I = 144 x 10% = 14,4
b.
Kelas II = 135 x 10% = 13,5
c.
Kelas III = 121 x 10% =
12,1
Jumlah =
40
Jadi, dengan demikian subyek yang akan
penulis teliti berjumlah 40 siswa yang berasal dari kelas I, II dan III
Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak.
3. Variabel Penelitian
Berdasarkan
pada masalah dalam penelitian ini ada dua variabel :
a. Variabel
bebas (independent) dalam penelitian ini adalah implementasi teori reward
dan punishment oleh pendidik sebagai variabel X dengan indikatornya :
1)
Kedisiplinan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
2)
Ketaatan siswa pada peraturan-peraturan
sekolah.
3)
Pengembangan potensi pada diri
anak didik.
b. Variabel
terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dalam
mengikuti pelajaran di sekolah sebagai variabel Y dengan indikatornya :
1) Aktivitas
siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas.
2) Prestasi belajar siswa.
3) Antusias atau keinginan siswa dalam menguasai
pelajaran.
2.
Metode Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh data penelitian penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data
sebagai berikut :
a.
Penelitian Kepustakaan (library
research)
Penelitian perpustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan
informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat diruang
perpustakaan.[24]
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis dari kajian
pustaka, teori-teori pendukung untuk digunakan menjadi landasan teori yang berkaitan dengan kajian
penelitian
b.
Penelitian Lapangan (field
research)
Penelitian lapangan pada hakekatnya merupakan metode untuk
menemukan secara khusus dan relitas apa yang telah terjadi pada suatu saat
ditengah obyek penelitian.[25]
Untuk memperoleh data penelitian penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1) Metode
Angket
Metode angket adalah Metode
penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau
dikerjakan oleh orang yang menjadi obyek penelitian [26]
Angket ini diperuntukkan kepada siswa-siswi sebagai responden. Metode ini
penulis gunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan implementasi teori
reward dan punishment dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak.
2) Metode
Observasi
Metode observasi adalah suatu
pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki
baik secara langsung atau tidak langsung.[27]
Metode ini penulis gunakan untuk menghimpun data yang berhubungan dengan
implementasi teori reward dan punishment dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak.
3) Metode
Interview (Wawancara)
Metode interview adalah metode
pengumpulan data dengan jalan sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan
berdasarkan pada tujuan penelitian.[28]
Metode ini digunakan untuk mengadakan wawancara langsung dengan kepala sekolah
dan beberapa dewan guru untuk memperoleh data tentang gambaran umum situasi dan
kondisi sekolah Madrasah Aliyah Al-Isyad Gajah Demak yang meliputi letak
geografis, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, Administrasi sekolah
dan lain sebagainya.
4) Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah
metode yang digunakan untuk memperoleh data yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger dokumen, dan
sebagainya.[29]
Metode ini digunakan untuk menghimpun data yang berkaitan dengan berbagai hal
yang bersifat dokumentatif berupa catatan, buku, arsip, dan lainnya sebagai
data pelengkap.
3.
Metode Analisis Data
Dalam analisa data ini penulis tempuh melalui tiga tahapan
yaitu :
a.
Analis pendahuluan
Dalam analis pendahuluan ini penulis mengumpulkan
data yang diperoleh dari angket selama penelitian, dan penulis menggunakan
tabel distribusi frekuensi sederhana untuk setiap variabel yang sebelumnya
penulis mengubah dari data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut :
1)
Untuk jawaban alternatif A dengan nilai 4.
2)
Untuk jawaban alternatif B dengan nilai 3.
3)
Untuk jawaban alternatif C dengan nilai 2
4)
Untuk jawaban alternatif D dengan nilai 1.
b. Analisa uji hipotesa
Analisa ini digunakan untuk menguji kebenaran
hipotesa yang diajukan. Dalam menganalisis ini diadakan perhitungan lebih
lanjut mengenai tabel distribusi frekuensi yang ada dalam analisa pendahuluan
dengan menggunakan rumus kontingensi sebagai berikut:
KK =
Keterangan:
KK : Koefisien
Korelasi Kontingensi.
X2 : Lambang chi
kuadrat.
N : Jumlah sampel yang menjadi
obyek penelitian.[30]
Pemberian interprestasi terhadap Angka Indek Korelasi Kontingensi C atau
KK harus merubah terlebih dahulu harga C menjadi Phi (r)
atau Ø, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Ø
=
c. Analisis Lanjut
Dalam analisa lanjut ini
penulis pergunakan untuk menjadikan penafsiran lanjut, dengan menggunakan df =
N – nr. Apabila ro > rt, maka hasil penelitian
ini adalah signifikan, berarti ada pengaruh positif yang signifikan pada
implementasi teori reward dan punishment dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak.
Tetapi jika ro
< rt, maka hasil penelitian ini non signifikan (hipotesa
penulis tidak terjawab), yang berarti tidak ada pengaruh yang positif pada
implementasi teori reward dan punishment dalam peningkatan
motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Mengenai sistematika dan alur pikiran dalam skripsi
ini, maka penulis mensistemalisir menjadi tiga bagian sebagai berikut :
1. Bagian
Muka
Pada bagian ini berisi: halaman judul, halaman nota
pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel dan
daftar gambar.
2. Bagian Isi
Pada bagian isi ini memuat lima bab yaitu :
Bab I : Pendahuluan, pada bagian ini terdiri dari
latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Teori reward dan punishment dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa, yang terdiri dari pertama; teori reward
dan punishment yang meliputi pengertian reward dan punishment,
dasar-dasar Implementasi reward dan punishment, macam-macam reward
dan punishment dan fungsi teori reward dan punishment. Kedua;
motivasi belajar siswa yang meliputi pengertian motivasi belajar, jenis-jenis
motivasi, pentingnya motivasi dalam belajar. Ketiga; hubungan antara
teori reward dan punishment dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Bab III : Gambaran Umum implementasi teori reward
dan punishment dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Madrasah
Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak, yang terdiri dari pertama; gambaran umum Madrasah
Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak, yang meliputi letak geografis, sejarah
berdirinya, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa serta sarana dan
prasarana. Kedua; data hasil penelitian tentang teori implementasi reward
dan punishment dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah
Al-Irsyad Gajah Demak.
Bab IV : Analisis data tentang implementasi teori reward
dan punishment dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Madrasah
Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak, dalam bab ini meliputi analisis pendahuluan,
analisis uji hipotesis, dan analisis lanjut.
Bab V : Penutup, pada bab ini mencakup kesimpulan,
saran-saran, dan penutup.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran
dan daftar riwayat pendidikan penulis.
DAPATKAN SKRIPSI LENGKAP DENGAN SMS KE 08970465065
KIRIM JUDUL DAN ALAMAT EMAIL SERTA KESIAPAN ANDA
UNTUK MEMBANTU OPRASIONAL KAMI
GANTI OPRASIONAL KAMI 50rb SETELAH FILE TERKIRIM
[1]M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1999,
hlm. 156.
[3]M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosda Karya,
hlm. 60-61.
[5]Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta, 1991, hlm. 2.
7Sardiman A.M., Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000,
hlm. 34
[9]S. Wojowasito, et.al, Kamus Lengkap Inggris Indonesia, Hasta
Karya, Bandung, hlm. 217.
[11]Pius A. Purwanto, M Al-Barri, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya,
Arkola, 1999. hlm. 247.
[12]WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta Balai
Pustaka, 1986, hlm. 337.
[14]Indra Santoso, Kamus Lengkap 600 Inggris-Indonesia, Beringin
Lima-Lima, Surakarta, 1999, hlm. 311.
[15]Tim MKDK IKIP Semarang, Belajar dan Pembelajaran, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Semarang, 1996, hlm. 53.
[16]Indra Santoso, Op.cit., hlm. 290.
[17]Tim MKDK IKIP Semarang, Loc.cit.
[18]M. Ngalim Purwanto, Op.cit, hlm. 60.
[19]Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 115.
[20]Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach I, Fak. Psikologi UGM,
Yogyakarta, 1989, hlm. 63.
[21]Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
1997, hlm. 7.
[22]Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survai,
LP3S, 2000, hlm. 108.
[23]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik,
Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hlm. 20.
[24]Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Social, Mandor Maju, Bandung,1990, hlm. 33.
[25]Kartini Kartono, Op.cit, hlm. 32.
[26]Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta, Fakultas
Psikologi Yasbid UGM, 1983, hlm. 25.
[27]Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi,
Bandung, Aksara Baru, 1982, hlm. 83.
[28]Sutrino Hadi, Op.cit., hlm. 193.
[29]Suharsimi Arikunto, Op.cit., hlm. 131.
[30]Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Rajawali,
1989, hlm. 241.