Jumat, 01 Februari 2013

Pengaruh Perencanaan Dalam Proses Pengajaran Fiqih Terhadap Minat Belajarnya Siswa Di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak


BAB I

PENDAHULUAN



Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia. Hal itu disebabkan pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan seluruh aspek kepribadian manusia dan berkaitan langsung dengan pembentukan manusia serta menentukan model manusia yang akan dihasilkannnya.[1]
Pendidikan formal seperti lembaga pendidikan sekolah akan dirasakan sangat penting, ketika keluarga tidak mampu lagi memberikan pendidikan yang wajar kepada anak-anaknya. Lembaga ini akhirnya diterima sebagai wahana proses kemanusiaan dan pemanusiaan kedua setelah keluarga.[2]
Kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan tenaga kependidikan terutama guru amat terasa urgensinya pada pendidikan formal (formal education) untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan. Di lembaga pendidikan formal ini, guru menjalankan tugas pokok dan fungsi yang bersifat multi peran, yakni sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing.[3]
Tugas dan tanggung jawab guru adalah sangat luas, tetapi tugas mengajar di depan kelas merupakan salah satu tugas yang sangat penting. Demikian pentingnya sehingga berhasil tidaknya seorang guru sering diukur hanya dari aspek ini saja, guru akan dikatakan pandai kalau dapat mengajar dimuka kelas dengan baik.[4]
Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan. Ia telah mempelajari ilmu, ketrampilan dan seni sebagai guru, serta telah dibina untuk memiliki kepribadian sebagai pendidik. Guru melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dengan rencana dan persiapan yang matang. Mereka mengajar dengan tujuan yang jelas, bahan-bahan yang telah disusun secara sistematis dan rinci, dengan cara dan alat-alat yang telah dipilih dan dirancang secara cermat.[5]
Pada masa-masa yang silam, tidak jarang persiapan mengajar hanya berdasarkan intuisi semata. Artinya kalau tiba-tiba saja mendapat semacam ilham, lalu seorang guru dapat mempersiapkan pelajaran untuk besok pagi dengan bahan yang padat dan lancar. Tetapi karena datangnya ilham seolah-olah dari langit (tidak sepenuhnya berasal dari kurikulum resmi) maka sifatnya tidak objektif dan kadang-kadang penuh dengan ambisi pribadi. Dalam pelaksanaan pengajaran tersebut orientasi pertimbangannya hanya ditekankan dari segi metode mengajar, bukan perhatian kepada cara belajar agar dapat dipahami semudah-mudahnya oleh siswa.[6]
Proses belajar mengajar sebenarnya tidak semudah itu. Ini juga menjadi bukti bahwa proses belajar mengajar adalah suatu proses yang kompleks. Proses tersebut terdiri dari banyak bagian yang kait mengkait, tiap bagian mempunyai fungsi tersendiri yang bekerja dalam suatu kaitan yang lekat agar dapat mencapai keberhasilan. Apabila hanya mengandalkan pada salah satu komponen (sub sistem) saja, maka siswa tidak akan berhasil mencapai tujuan belajar.[7]
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang terpadu dan dilaksanakan secara bertahap, yakni tahap sebelum pengajaran (Pre Active) atau perencanaan, tahap proses pengajaran (interactive), dan tahap sesudah pengajaran (post active).[8]
Pada hakikatnya, bila suatu kegiatan direncanakan lebih dahulu, maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih berhasil. Itulah sebabnya seorang guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan pengajaran, membuat persiapan pengajaran yang hendak diberikan.[9]
Perencanaan merupakan bagian yang penting dari langkah suatu pola pengajaran yang disebut penyiapan lingkungan belajar untuk membantu menciptakan disiplin pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang benar dan memadai, suasana yang menggairahkan dan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efesien dengan maksud-maksud tertentu.[10]
Di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak pengajaran kurang begitu terencana dengan baik karena para guru umumnya lebih mementingkan proses pengajaran tanpa memperhatikan perencanaan, hanya sebagian guru saja yang dalam pengajarannya menggunakan persiapan atau perencanaan. Mereka biasanya hanya menguasai materi kurikulum yang ada pada buku paket masing-masing.
Atas dasar kenyataan tersebut, maka proses pelaksanaan pengajaran di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak terlihat kurang dapat menimbulkan minat belajar bagi para peserta didik. Beberapa indikator mengenai hal itu dapat disebutkan antara lain :
1.      Proses pembelajaran lebih bersifat monoton dan sentralistik
2.      Para siswa cepat lelah jika pengajaran terlalu lama
3.      Para siswa lebih senang waktu istirahat dan waktu pulang dari pada waktu pembelajaran
4.      Para siswa kurang begitu senang jika ada guru yang memberikan tugas baik tugas individu,kelompok,maupun tugas PR (Pekerjaan Rumah)
Lembaga pendidikan yang disebut MTs adalah madrasah dengan ciri agama yang diselenggarakan Departemen Agama. Di MTs diajarkan sejumlah mata pelajaran untuk mencapai tujuan kurikulum, salah satu mata pelajaran itu adalah fiqih.
Tujuan mata pelajaran fiqih yang tercantum dalam GBPP MTs adalah :
1.      Agar siswa dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok syariat islam secara terperinci dan menyeluruh baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan pemahaman yang diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan bertagama dan sosial.
2.      Agar siswa dapat melaksanakan atau mengamalkan ketentuan syariat dengan benar, pengalaman yang diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan  menjalankan syariat, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupannya dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.[11]
Untuk mengetahui pengajaran fiqih di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak apakah proses pengajarannya menggunakan perencanaan atau tidak dan bagaimana pengaruhnya terhadap minat belajarnya siswa, maka muncullah sebuah ide dan tergerak hati ini untuk membahasnya lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Perencanaan Dalam Proses Pengajaran Fiqih Terhadap Minat Belajarnya Siswa Di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak”.

A.    Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah mencerminkan isi pokok permasalahan yang dibahas dalam kegiatan penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam hal ini dapat disebutkan sebagai berikut :
1.      Bagaimana perencanaan  dalam proses pengajaran fiqih di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak.
2.      Bagaimana minat belajar fiqih siswa MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak.
3.      Adakah pengaruh antara perencanaan dalam proses pengajaran fiqh terhadap minat belajarnya siswa di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak.

B.     Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian pasti mempunyai tujuan, dan tujuan itulah yang mendorong untuk menyelesaikan kegiatan tersebut.
Adapun tujuan penelitian dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1.      Ingin mengetahui perencanaan  dalam proses pengajaran fiqh di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak.
2.      Ingin mengetahui minat belajar fiqih siswa  MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak.
3.      Ingin mengetahui seberapa pengaruh perencanaan  dalam proses pengajaran fiqih terhadap minat belajarnya siswa di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak.

C.    Penegasan Istilah dan Penjelasan Judul

1.      Penegasan Istilah
Sebelum melangkah lebih jauh, agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam mengartikan istilah yang terdapat dalam judul, maka diberi batasan pengertian sebagai berikut :
a)      Pengaruh
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.[12]
b)      Perencanaan
Proses, perbuatan, cara merencanakan (merancangkan).[13]
c)      Proses
Runtutan atau rangsangan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu.[14]
d)     Pengajaran
Pengajaran merupakan rangkaian peristiwa yang direncanakan untuk disampaikan, untuk menggiatkan dan mendorong belajar siswa yang merupakan proses merangkai situasi belajar yang terdiri dari ruang kelas siswa, guru, materi kurikulum.[15]
e)      Fiqih
Fiqih adalah salah satu mata pelajaran di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak yang mempelajari bermacam-macam syariat atau hukum Islam dan berbagai macam aturan hidup bagi manusia baik yang bersifat individu maupun berbentuk sosial masyarakat.[16]
f)       Minat        
Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.[17]
g)      Belajar
Sesuatu kegiatan yang menghasilkan perubahan perilaku pada diri individu yang mengalami proses belajar. Perubahan tingkah laku ini terjadi karena berbagai pengalaman yang dimilikinya.[18]
h)      Siswa
Siswa adalah anak didik yang dikelola dalam proses belajar mengajar dan diharapkan dapat memiliki sikap aktif, kreatif dan dinamis.[19]
2.      Penjelasan Judul
a)      Perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan persiapan atau perencanaan yang dilakukan guru fiqih sebelum materi kurikulum diberikan kepada peserta didik.
b)      Minat belajar siswa yang dimaksud adalah kecenderungan siswa MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak untuk merasa tertarik dan mengoptimalkan potensi dirinya pada proses pembelajaran mata pelajaran fiqih.

D.    Hipotesa

Hipotesis adalah Suatu dugaan sementara terhadap kebenaran suatu hal yang menurut Suharsimi Arikunto adalah hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.[20]
Sehubungan dengan pendapat di atas maka dapat diambil pengertian bahwa hipotesis adalah merupakan suatu kesimpulan awal yang perumusannya tidak boleh dilakukan sekehendak hati melainkan dengan berdasarkan penelitian empiris  dapat mencerminkan suatu landasan titik tolak dalam menempuh langkah-langkah penelitian yang sistematis.
Sebagai kesimpulan sementara dari kegiatan penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut :
“Ada pengaruh positif antara perencanaan dalam proses pengajaran fiqih terhadap minat belajar siswa di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak”.

E.     Metodologi Penelitian

Adapun metode yang dipakai dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1.      Pendekatan Penelitian
Jenis pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif diskriptif.
2.      Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.[21] Yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak.
Sedangkan untuk mengetahui jumlah sampelnya, Suharsimi Arikunto memberi batasan yakni : apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya, sehingga merupakan penelitian populasi dan apabila jumlah subjeknya besar, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.[22]
Teknik yang digunakan adalah menggunakan stratified random sampling, artinya pengambilan sampel ditetapkan 15 % dari masing-masing kelas, yaitu kelas I 15 %, kelas II 15 % dan kelas III 15 %.
Adapun untuk menentukan siapa yang menjadi sampel digunakan teknik undian artinya setiap perkelas di undi nama yang harus keluar untuk dijadikan sampel.
Pemilihan sampel random adalah proses pemilihan sampel sedemikian rupa sehingga semua orang dalam populasi mempunyai kesempatan dan kebebasan yang sama untuk terpilih sebagai sampel.[23]
3.      Variabel Penelitian
Variabel adalah perubahan faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah-ubah. Atau variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.[24]
Dalam penelitian ini variabel yang dianalisis adalah :
a)      Variabel bebas (independent) atau perencanaan dalam proses pengajaran fiqih yang disimbulkan dengan variabel X dengan indikator sebagai berikut :
1)      Perumusan tujuan pengajaran
2)      Penguasaan materi pengajaran
3)      Pembuatan Program KBM
4)      Pemilihan metode pengajaran
5)      Penyiapan sumber bahan pengajaran
6)      Penyiapan alat sarana pembelajaran
7)      Penyiapan evaluasi pengajaran
b)      Variabel terikat (dependent), minat belajar fiqih di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak yang disimbulkan dengan variabel Y dengan indikatornya adalah :
1)      Aktif mengikuti pelajaran fiqih.
2)      Mendengarkan dan menyimak dengan seksama ketika guru fiqih menerangkan pelajaran.
3)      Menciptakan suasana kelas yang tenang ketika proses PBM berlangsung.
4)      Mencatat hal-hal yang penting ketika guru fiqih menerangkan pelajaran.
5)      Belajar mandiri ketika ada jam pelajaran fiqih yang kosong
6)      Aktif mengerjakan tugas baik tugas individu, kelompok atau PR.
7)      Bertanya kepada guru fiqih ketika ada penjelasan yang kurang dipahami oleh siswa.

4.      Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam upaya mengumpulkan data adalah :
a)      Metode Observasi
Metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.[25]
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang letak geografis, sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar dengan baik.
b)      Metode Interview
Metode interview adalah tehnik pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian.[26]
Metode ini ditujukan kepada kepala sekolah untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya Madrasah, dan ditujukan kepada guru fiqih untuk memperoleh data tentang persiapan mengajar.
c)      Metode Angket
Teknik angket merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.[27]
Metode angket diberikan kepada siswa untuk memperoleh data tentang minat belajar fiqih dan perencanaan dalam pengajaran fiqih.
5.      Analisis Data
Data yang dikumpulkan selama penelitian, akan ditempuh melalui tiga tahap yaitu :
a)      Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan yaitu merekap pilihan jawaban responden kemudian dimasukkan kedalam tabel ditribusi untuk  memperoleh prosentase pilihan jawaban masing-masing variabel, kemudian memberikan penilaian terhadap pertanyaan angket yang diajukan pada responden dengan kriteria skor sebagai berikut :
1)      Baik sekali (BS) untuk pilihan jawaban a diberi nilai 4
2)      Baik (B) untuk pilihan jawaban b diberi nilai 3
3)      Sedang (S) untuk pilihan jawaban c diberi nilai 2
4)      Kurang (K) untuk pilihan jawaban d diberi 1
b)      Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini menggunakan rumus korelasi Product Moment yang digunakan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Untuk itu digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:
rxy        =   Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
∑XY    =   Jumlah perkalian variabel X dan Y
∑X       =   Jumlah variabel Y (independen)
∑Y       =   Jumlah variabel Y (dependen)
∑X2      = Jumlah keseluruhan variabel X (independen) setelah dikuadratkan.
∑Y2      = Jumlah keseluruhan variabel Y (dependen) setelah dikuadratkan.
N          =   Jumlah responden
c)      Analisis Lanjut
Setelah diperoleh koefisien korelasi antara variabel x dan y langkah berikutnya adalah menghubungkan nilai r (hasil Koefisien variabel x dan y) dengan nilai-nilai yang ada pada tabel, baik dalam taraf signifikan 5% maupun 1 %. Apabila hasil tersebut diperoleh sama atau lebih besar dari nilai yang ada pada tabel maka hasilnya signifikan yang bearti hipotesis yang penulis ajukan diterima. namun apabila nilai r lebih kecil dari pada nilai yang ada pada tabel berarti non signifikan dalam arti hipotesis yang penulis ajukan ditolak.

F.     Sistematika Penulisan Skripsi

Bagian ini terdiri dari bab I pendahuluan, bab II landasan teori, bab III gambaran umum lapangan, bab IV analisa data, dan bab V penutup.
Bab satu menguraikan tentang pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penegasan istilah dan penjelasan judul, hipotesa, metodologi penelitian dan sistematika skripsi.
Bab dua menguraikan tentang landasan teori yang berisi teori perencanaan dalam proses pengajaran fiqih yang meliputi pengertian perencanaan pengajaran, perencanaan pengajaran menurut PPSI, program satuan pelajaran, dan fiqih. Sedangkan minat belajar siswa meliputi: pengertian minat, fungsi minat, faktor yang mempengaruhi minat dan usaha untuk menumbuhkan minat. Untuk bahasan belajar meliputi pengertian belajar, faktor yang mempengaruhi belajar, teori-teori belajar dan fase-fase belajar. Untuk bahasan terakhir yaitu hubungan antara perencanaan dalam proses pengajaran fiqih dengan minat belajar siswa.
Bab tiga menjelaskan tentang gambaran umum MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak yang meliputi: asal usul dan perkembangan, letak geografis, sumber daya yang meliputi: keadaan guru, keadaan siswa dan sarana pendidikan kemudian pelaksanaan pengajaran di MTs. Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak yang meliputi kurikulum yang dilaksanakan, metode pengajaran dan teknik evaluasi. Kemudian membahas tentang perencanaan fiqih dan minat belajar fiqih di MTs Salafiyah Roudlotul Mujahadah NU Undaan Kidul Karanganyar Demak.
Bab empat menguraikan tentang analisis data yang meliputi analisis pendahuluan, analisis hipotesis dan analisis lanjut.
Bab lima adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan,  saran-saran dan penutup.






CALON DAFTAR ISI SKRIPSI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah

B.     Rumusan masalah

C.     Tujuan penelitian

D.    Penegasan istilah dan penjelasan judul

E.     Hipotesa

F.      Metodologi penelitian

G.    Sistematika skripsi


BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Perencanaan Pengajaran
1.      Pengertian
2.      Perencanaan pengajaran menurut PPSI
3.      Program satuan pelajaran
4.      Pengaruh faktor guru
B.     Minat Belajar Siswa
1.      Pengertian
2.      Ciri-ciri minat belajar
3.      Fungsi minat belajar
4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
5.      Usaha untuk menumbuhkan minat

BAB III
GAMBARAN UMUM MTs MAZRO’ATUL HUDA KARANGANYAR DEMAK
A.    Asal-usul dan Perkembangannya
B.     Letak Geografis
C.     Sumber Daya
1.      Insani
2.      Non Insani

BAB IV
ANALISA DATA
A.    Analisis Pendahuluan
B.     Analisis Uji Hipotesa
C.     Analisis Lanjut

BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran-saran

 

 

 

 

 

 

 



DAFTAR PUSTAKA


Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktek, Bina Aksara, Jakarta, 1993.
Danim, Sudarwan, Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2002.
“Departemen Pendidikan dan Kebudayaan”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989,
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1993.
Kuntjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia Jakarta, 1997.
Mudhoffir, Tehnologi Intruksional Sebagai Landasan Perencanaan dan Penyusunan Program Pengajaran, Rosda Karya, Bandung, 1996.
Mulyoso, E., Manajemen Berbasis Sekolah (Konsep Strategi Implementasi), Rosada Karya, Bandung, 2002
Nurdin, Syafruddin, dkk, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum, Ciputat Pers, Jakarta, 2002.   
“Proyek Pendidikan Agama Islam”, Depag RI, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, SLTP, Multiyono, Jakarta, 2000.
Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.
Sudjana, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta, 1992,
Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Rosda Karya, Bandung, 2000.
Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 1997
Suyanto, dkk., Refleksi dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia Memasuki Millenium III, Adicipta, Yogyakarta, 2000.
“Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995.
Umar Husain, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Rajawali Pers, Jakarta, 2000.


DAPATKAN SKRIPSI LENGKAP DENGAN SMS KE 08970465065
KIRIM JUDUL DAN ALAMAT EMAIL SERTA KESIAPAN ANDA UNTUK MEMBANTU OPRASIONAL KAMI
GANTI OPRASIONAL KAMI 50rb SETELAH FILE TERKIRIM



[1] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Rosda Karya,, Bandung, 2000, hlm. 38.
[2] Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2002, hlm. 15.
[3] Ibid, hlm. 16.
[4] Sardiman AM. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 180.
[5] Nana Syaodih, Op. Cit., hlm. 1.
[6] Mudhofir, Tehnologi Intruksional, Rosda Karya Bandung, 1996, hlm. 60.
[7] Ibid, hlm. 61.
[8] Syafruddin Nurdin dkk, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Ciputat Pers, Jakarta, 2002, hlm. 84.
[9] B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 1997,   hlm. 27.
[10] Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm. 220.
[11] Depag RI, GBPP Fiqih Madrasah Tsanawiyah, 1994, Hlm. 2
[12] “Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, hlm. 747.
[13] Ibid, hlm. 832
[14] Ibid, hlm. 791
[15] B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hlm. 9.
[16] Syafi’I Karim, Fiqh Ushul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 2001, Hlm. 18.
[17] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, hlm. 583
[18] Proyek Pendidikan Agama Islam, Depag RI, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, SLTP, Multiyono, Jakarta, 2000, hlm. 10
[19] B. Suryosubroto, Op. Cit., hlm. 138
[20] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Bina Aksara, Jakarta, 1989, hlm. 68.
[21] Ibid, hlm. 104.
[22] Ibid, hlm. 107.
[23] Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Andi Offset, Yogyakarta, 1995, hlm. 41.
[24] Suharsimi Arikunto, Op. Cit. hlm. 99
[25]  Sutrisno Hadi,. Op. Cit. hlm, 136.
[26] Ibid, hlm 193.
[27] Husain Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja wali Pers, Jakarta, 2000, hlm. 19.