Sabtu, 29 Desember 2012

ANALISIS BALANCED SCORECARD (BSC) UNTUK EVALUASI KINERJA PADA PT PLN (PERSERO)


BAB  I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar  Belakang 
Dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil, ada  kecenderungan
terjadi perubahan harga dari tahun ke tahun  yang memberikan dampak terhadap
lingkungan dunia usaha dalam melakukan penyajian informasi. Akuntansi yang
merupakan salah satu sistem informasi yang menyajikan data-data keuangan
yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan,
serta laporan arus kas, sebaiknya didukung dengan berbagai informasi pelengkap
untuk keperluan perencanaan dan pengambilan keputusan. Kinerja sebuah
organisasi haruslah selalu menunjukkan peningkatan  dari tahun ke tahun. Ini
berarti penilaian kinerja merupakan hal yang esensial bagi perusahaan sehingga
memaksa organisasi atau perusahaan bisnis untuk melakukan perbaikan diri
secara terus menerus. (Continous Improvement)
Berbagai kreasi terus dikembangkan oleh entitas bisnis untuk
memperoleh keunggulan kompetetif  (Competitive Advantage) agar dapat
bersaing dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif. Berkembangnya berbagai
kreasi ini tentu saja membutuhkan pengukuran kinerja yang semakin baik. Suatu
sistem penilaian kinerja yang baik adalah sistem yang dapat menilai kinerja
seluruh komponen esensial perusahaan, sehingga sistem tersebut harus mampu disesuaikan dengan keadaan dan kondisi perusahaan dalam bisnisnya. Penilaian
kinerja yang paling sering dilakukan adalah penilaian kinerja dengan tolak ukur
keuangan, economic value added (EVA), return on investment (ROI), return on
equity (ROE), dan lain-lain. Dimulai dengan satu premis bahwa tolak ukur
keuangan yang selama ini digunakan menyebabkan organisasi melakukan
tindakan yang keliru akibat bias informasi yang digunakan. Untuk mengatasi
masalah yang timbul maka perusahaan dituntut untuk melakukan kreasi-kreasi
bisnis untuk menyiasati persaingan tersebut. Berkembangnya kreasi ini, jelas
membutuhkan pengukuran kinerja yang semakin baik. Pengukuran yang hanya
bertumpu pada kinerja keuangan menjadi lemah untuk  menilai entitas bisnis
dalam mencapai visi, misi, yang direncanakan. Akibat banyaknya kekeliruan
tindakan karena berfokus hanya pada orientasi keuangan adalah karena
pengukuran kinerja dengan tolak ukur keuangan hanya menyediakan informasi
masa lalu, dan tidak mampu memperediksi kondisi masa depan sehingga tidak
sesuai dengan implementasi  dan pengendalian rencana strategis perusahaan.
Teori kontinjensi (Contingency Theory), dalam  www. Balanced
Scorecard. com, menyatakan bahwa keselarasan antara strategi dengan
lingkungan bisnis eksternal menentukan kelangsungan hidup dan kinerja
perusahaan (Child, 1997; Lee & Miller, 1996) Teori kontinjensi juga bermakna
bagaimana rencana strategi mampu memenuhi tuntutan lingkungan, yang mana
jika tidak tercipta keselarasan antara rencana strategi dengan lingkungan bisnis
eksternal dapat berakibat turunnya kinerja sehingga munculnya krisis organisasi
atau perusahaan (Elenkov, 1997).                                                

    Kaplan dan Norton (2001), menyatakan bahwa  Balanced Scorecard
merupakan alat perencanaan strategis yang sangat berdaya untuk meningkatkan
organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan.  Implementasi  Balanced
Scorecard sebagai alat perencanaan strategik pada hakikatnya menuntut
perubahan secara radikal gaya manajemen (Management Style) yang meliputi  :
perubahan alat  (Toolset), perubahan pengetahuan manajemen  (Skillset), dan
pergeseran sikap mental  (Mindset). Sebagai alat perencanaan,  Balanced
Scorecard dilandasi oleh falsafah perencanaan yang fit dengan zamannya yang
diisi dengan pengetahuan manajemen yang dilandasi dengan paradigma
manajemen baru.

Menurut Willie and Shirley (1997), dalam  www. Balanced Scorecard.
com. Keterkaitan rencana strategik dengan kinerja berpengaruh positif terhadap
peningkatan kinerja keuangan. Hasil penelitian juga memperlihatkan adanya
pengaruh timbal balik antara intensitas pelaksanaan rencana strategik dengan
peningkatan kinerja keuangan bank. Secara teoritis Boyd and Reuning (1998)
menjelaskan bahwa  rencana strategik merupakan  output  dari perencanaan
strategik dimana perencanaan strategik merupakan kunci sukses manajemen
dalam pengelolaan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Wheelen and Hunger (2000),  dalam  www. Balanced Scorecard. com.  Juga
menjelaskan hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang
melaksanakan rencana strategik akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Balanced scorecard sekarang ini, bukan hanya digunakan oleh entitas
bisnis tapi juga oleh entitas publik.

 Balanced scorecard dapat membantu entitas publik dalam mengontrol keuangan dan mengukur kinerja entitas (Model, 2004). Entitas publik adalah entitas yang didirikan dengan tujuan
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini menyebabkan entitas
publik diukur keberhasilannya melalui efektivitas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Era globalisasi perdagangan saat ini menuntut semua bidang usaha
perlu menfokuskan strategi perencanaan, pengoperasian dan pengendalian
sehingga betul-betul siap dengan daya saing di tingkat global. PT PLN
(Persero) sebagai institusi pelayanan listrik merupakan bidang usaha yang
sangat terpengaruh oleh globalisasi. PT PLN (Persero)  sebagai entitas yang
memiliki tanggung jawab kepada  stakeholder  harus cerdik dan bijaksana
dalam merancang manajemen strategi. Seiring dengan  kemajuan teknologi,
pengaruh globalisasi yang semakin ketat dan perilaku pelanggan yang semakin
jeli dan kritis, memicu PT PLN (Persero) untuk selalu memberikan pelayanan
yang optimal kepada masyarakat. Dengan adanya perubahan yang pesat ini
menuntut PT PLN (Persero) untuk menerapkan suatu konsep penilaian kinerja
yang tepat tanpa melanggar kode etik. Dimana faktor keuangan tidak dapat
lagi dijadikan sebagai satu-satunya pedoman untuk menilai kinerja manajemen
PT PLN (Persero). Untuk itu diperlukan sebuah konsep yang nyata dan efektif
(Applicable)  bagi PT PLN (Persero)  Makassar untuk dapat meningkatkan
kinerjanya baik secara keuangan maupun non keuangan.
Balanced scorecard terbukti sebagai konsep terobosan baru yang
inovatif dapat membantu PT PLN (Persero) untuk dapat unggul dan kreatif dalam meningkatkan kinerja manajemen. Menyadari akan pentingnya
penerapan konsep  Balanced Scorecard  yang efektif maka sesuai dengan
kebutuhan manajemen PT PLN (Persero).
PT PLN (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara yang
bergerak dalam bidang pelayanan jasa kelistrikan. Peran PT PLN dalam
bidang kelistrikan merupakan sarana vital penunjang pembangunan sektor lain.
Listrik mempunyai peranan yang penting dan kedudukan yang strategis.
Sebagai salah satu perusahaan yang mempunyai prospek dan pemberi
layanan jasa listrik satu-satunya merupakan hal yang wajar jika perusahaan
dapat menerapkan metode  Balanced Scorecard.  Balanced Scorecard
memberikan penekanan pada perbaikan berkesinambungan  (Continous
Improvement) yang menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan
strategis, sebab model  Balanced Scorecard memberikan nilai lebih
dibandingkan model lainnya.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis mencoba mengangkat
judul:
“ Analisis Balanced Scorecard (BSC) Untuk Evaluasi Kinerja pada PT PLN
(Persero) Makassar”.

1.2 Rumusan  Masalah 
Pengukuran kinerja pada perusahaan umumnya masih menggunakan
ukuran keuangan. Hal tersebut sudah tidak memadai lagi bagi perusahaan
dalam menghadapi persaingan yang semakin meningkat, baik dari segi
kuantitas maupun dari segi kualitas. Balanced Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru yang mengintegrasikan ukuran kinerja/ pendorong kinerja keuangan
masa depan. Pendorong kinerja meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis
internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Oleh  karena itu, penulis
mengangkat masalah yang akan diteliti yaitu “ Bagaimana Evaluasi Kinerja
PT PLN Makassar dengan Analisis Balanced Scorecard (BSC)”.

1.3 Tujuan  dan Manfaat Penelitian 
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejauh mana  Balanced Scorecard dapat diterapkan
sebagai  alat ukur kinerja dalam rangka pelaksanaan strategi perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengukuran kinerja karyawan yang efektif dan
komprehensif dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard.
Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka penelitian ini akan
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan penulis mengenai penerapan Balanced Scorecard
dalam perusahaan, serta membandingkan antara kenyataan yang ada dalam
praktik dengan teori yang ada.
2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perkembangan perusahaan
dalam melakukan pengukuran kinerja yang lebih komprehensif.
3. Sebagai bahan bacaan yang dapat memberikan manfaat  terutama bagi
penulis atau siapa saja yang berminat mengetahui lebih mendalam mengenai
konsep Balanced Scorecard dan penerapannya dalam perusahaan.